Produksi Sampah di Indonesia Capai 56 Juta Ton Per Tahun

Jumat 16 Mei 2025, 22:03 WIB
Mendes, Yandri Susanto; Wamendes PDT, Riza Patria; dan Wamen LH, Diaz Hendopriono mengunjungi Festival Bangun Desa Bangun Indonesia di Kabupaten Serang. (Sumber: Poskota/Rahmat Haryono)

Mendes, Yandri Susanto; Wamendes PDT, Riza Patria; dan Wamen LH, Diaz Hendopriono mengunjungi Festival Bangun Desa Bangun Indonesia di Kabupaten Serang. (Sumber: Poskota/Rahmat Haryono)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup atau KLH mendorong agar daerah membuat roadmap penyelesaian masalah sampah, sebab sampah di Indonesia sudah mencapai 1,7 miliar ton.

Pernyataan Diaz disampaikan saat memberikan sambutan pada Festival Bangun Desa Bangun Indonesia di Alun Alun Kecamatan Cikande, Jumat, 16 Mei 2025.

Diaz Hendropriyono mengatakan tumpukan sampah di Indonesia per tahunnya mencapai 56 juta ton, belum lagi ada sampah yang sudah menumpuk. "Sampah yang menumpuk itu 1,72 miliar ton. Kalau 56 juta ton itu ditumpuk bisa kaya gedung 18 tingkat," ujarnya.

Baca Juga: Pilih Pinjam Uang di Pinjol, Waspadai 4 Risikonya

Ia mengatakan apabila 1,72 miliar ton ditumpuk maka sudah sampai langit, sebab sangat tinggi. Akan tetapi sayangnya hanya sedikit yang bisa dikelola per tahun. "Yang dikelola itu hanya sekitar 39 persen dan sisanya itu tidak dikelola," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup ingin menyelesaikan permasalahan sampah. Dirinya menyambut baik festival tersebut karena akan mengelola sampah dengan baik.

"Jadi kami dari KLH sendiri terus mendorong agar kawan-kawan di daerah juga terus untuk pembuatan road map untuk penyelesaian masalah sampah," katanya.

Kemudian kata dia KLH juga saat ini sedang mendorong untuk pembangunan waste to energy atah pembangkit listrik tenaga sampah.

"Kita juga meminta agar open dumping itu distop sehingga sampah tidak menumpuk seperti yang tadi saya sampaikan numpuk lagi numpuk lagi numpuk lagi dan terus-terusan," tuturnya.

Selain itu KLH dengan Kemendes juga telah melakukan MoU terkait kolaborasi program kebijakan lingkungan. Dikatakannya, KLH dalam menangani permasalahan sampah tidak bisa sendiri.

"Kami butuh bantuan masyarakat juga. Perlu partisipasi lembaga kemasyarakatan desa, PKK, Karang Taruna, LPMD, Bumdes. Dan melalui gerakan Desa Peduli Sampah ini kita mendorong agar sampah bisa diselesaikan di hulu," katanya.


Berita Terkait


News Update