“Wah sia – sia dong, dua kali pilkada digelar dengan dana yang cukup besar, miliaran rupiah, tetapi hasilnya masih nol - nol,” kata Yudi.
“Ini bukan hanya soal berapa dana yang telah dikucurkan, tetapi yang lebih penting lagi kepastian kepemimpinan daerah menjadi tertunda. Program pembangunan daerah untuk rakyat menjadi terhambat,” urai mas Bro.
“Lantas gimana solusinya,” tanya Yudi.
“Nggak ada jalan lain, kecuali setop politik uang. Nggak ada lagi jual beli suara dalam pemilihan kepala daerah,” kata Heri.
“Nggak ada yang jual, jika tak ada pembeli,” tambah mas Bro. (Joko Lestari).