Petani Melon Ini Raup Rp 1 Miliar Setahun dari Hasil Panen, Menteri PPN Terkejut

Rabu 14 Mei 2025, 17:33 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rahmat Pambudy didampingi Managing Director PT Ewindo, Glenn Pardede, saat meninjau tanaman produk benih Ewindo di Benteng, Purwakarta, Rabu, 14 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Dadan Sukmana)

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rahmat Pambudy didampingi Managing Director PT Ewindo, Glenn Pardede, saat meninjau tanaman produk benih Ewindo di Benteng, Purwakarta, Rabu, 14 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Dadan Sukmana)

PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengapresiasi petani melon yang berhasil meraih pendapatan besar dari hasil panen.

Hal itu disampaikan saat menghadiri perayaan 35 tahun PT East West Seed Indonesia (Ewindo) di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

"Ini petani kaya. Pak Sukar coba sini, jangan bilang lagi petani Indonesia miskin-miskin. Nih buktinya petani Ewindo kaya. Sekali panen melon meraup Rp 240 juta," ujar Prof. Rahmat kepada stafnya.

Petani melon asal Kediri, Jawa Timur, bernama Arif, 36 tahun, menjadi sorotan. Berbekal benih dari PT Ewindo, Arif mengaku mendapat hasil panen yang melimpah.

Baca Juga: Bupati Tangerang Panen Jagung Pulut di Kaliasin, Hasil Capai Ratusan Kilogram

"Alhamdulillah Pak Menteri, benih Ewindo membawa berkah. Setahun saya kurang lebih dapat Rp1 miliar dalam empat kali panen melon," kata Arif.

Ewindo, produsen benih sayuran tropis hibrida “Cap Panah Merah”, menampilkan 27 varietas sayuran unggulan dalam perayaan bertema Excellence and Innovation tersebut.

Perusahaan ini telah bermitra dengan 17.000 petani dan 35.000 polinator dalam menyediakan benih unggul.

Selain Menteri PPN/Bappenas, hadir pula Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Deputi Karantina Tumbuhan Bambang, Direktur Perbenihan Hortikultura Inti Pertiwi Nashwari, serta akademisi dan petani dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Rachmat Pambudy menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional.

"Kita berharap pertanian menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi, dan pertanian juga bisa menjadi daya saing sumber daya alam dan sumber daya manusia," ujarnya.

Baca Juga: Uniknya Sekolah Alam Tanterika, Usung Belajar Mandiri dari Panen Sendiri

Ia juga mengapresiasi kontribusi Ewindo yang tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga melakukan pendampingan petani.

"Ewindo sudah memberikan kontribusi, tidak hanya dalam peningkatan produktivitas, tapi juga pendampingan kepada petani dan menyejahterakan petani," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyoroti pentingnya benih dalam ekosistem pangan nasional.

"Dalam ekosistem pangan, benih adalah bagian terpenting. Ewindo adalah salah satu yang punya perhatian terhadap hal ini," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan melalui pengembangan berbagai jenis sayuran, di mana Ewindo berperan aktif.

Selama lebih dari 30 tahun, Ewindo telah mendampingi lebih dari 2,2 juta petani hortikultura di Indonesia menuju hasil panen yang lebih sejahtera.

“Perjalanan 35 tahun ini adalah cermin dari dedikasi kami untuk terus menjadi sahabat petani Indonesia yang paling baik. Kami percaya bahwa benih unggul berkualitas tinggi dan adopsi teknologi modern adalah fondasi pertanian yang tangguh,” ujar Glenn Pardede, Managing Director PT Ewindo.

Berita Terkait

News Update