“Ini akibat kelalaian dalam memperkirakan reaksi amunisi. Petugas mengira semuanya sudah aman,” tambah dia.
Hasanuddin berharap kejadian serupa tidak terulang dan meminta prosedur pemusnahan amunisi usang diperbaiki dan lebih ketat.
Sementara itu, Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
“Kami masih terus melakukan investigasi menyeluruh di lokasi,” ujar Frega.
Baca Juga: Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan Sejumlah Korban, TNI AD Bentuk Tim Investigasi Khusus
Sementara itu, Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, juga menyampaikan duka cita atas insiden tersebut. Ia menyatakan pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari tim di lapangan.
“Saat ini proses penyelidikan dan evakuasi korban masih berjalan dengan tetap mengikuti standar keamanan yang berlaku,” kata Frega.
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah korban mencapai 13 orang, yang telah dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk mendapatkan penanganan.