Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan Sejumlah Korban, TNI AD Bentuk Tim Investigasi Khusus

Senin 12 Mei 2025, 17:43 WIB
Proses evakuasi korban ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin, 12 Mei 2025. (Sumber: Istimewa)

Proses evakuasi korban ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin, 12 Mei 2025. (Sumber: Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Sebuah ledakan hebat terjadi di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin 12 Mei 2025 sekitar pukul 09.30 WIB.

Insiden ini berasal dari amunisi yang sudah tidak layak pakai dan menyebabkan korban jiwa, baik dari kalangan militer maupun warga sipil.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa pihak TNI AD segera menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait peristiwa tersebut.

“Kami telah membentuk tim investigasi untuk mendalami penyebab ledakan dan akan menyampaikan perkembangan hasil penyidikan dalam waktu dekat,” ujarnya saat memberikan keterangan pers kepada wartawan pada Senin, 12 Mei 2025.

Baca Juga: TNI Benarkan Adanya Warga Sipil Jadi Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut

Brigjen Wahyu menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di area milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut.

Kawasan tersebut memang selama ini digunakan sebagai lokasi pemusnahan amunisi kadaluarsa dan letaknya cukup jauh dari permukiman warga.

Meski demikian, penyebab pasti ledakan hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan intensif oleh tim TNI AD, termasuk kaitannya dengan jatuhnya korban sipil dalam peristiwa itu.

Baca Juga: Tragis! 20 Orang Tewas dalam Pemusnahan Amunisi Kadaluwarsa di Garut, Warganet Pertanyakan SOP

Ledakan Susulan Diduga Dipicu Warga yang Mengambil Material

Dugaan sementara, insiden memilukan ini bermula dari ledakan pertama yang terjadi saat proses pemusnahan.

Warga sekitar yang penasaran diduga mengambil sisa material di lokasi, yang justru memicu ledakan kedua dan memperbesar jumlah korban.

Berita Terkait

News Update