Perkembangan teknologi finansial membuka akses luas terhadap pembiayaan. Namun, akses ini disertai tanggung jawab besar.
Gagal bayar pinjaman online bukan hanya merugikan pihak penyedia layanan, tetapi juga berpotensi merusak reputasi kredit individu serta memicu konsekuensi hukum.
Pemerintah, regulator, dan pelaku industri harus terus memperkuat literasi keuangan masyarakat. Sementara itu, pengguna layanan fintech harus membangun etika digital dalam mengelola keuangan pribadi. Dengan begitu, ekosistem keuangan digital Indonesia dapat tumbuh secara sehat, inklusif, dan berkelanjutan.