Dilan Janiyar Beberkan Pernah Ditampar Safnoviar, Ibu Mertua Disebut Pilih Diam

Minggu 11 Mei 2025, 12:10 WIB
Pengakuan TikToker Dilan Janiyar mengenai dugaan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh mantan suaminya, Safnoviar Tiasdi. (Sumber: Instagram/ @nyinyir_update_official)

Pengakuan TikToker Dilan Janiyar mengenai dugaan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh mantan suaminya, Safnoviar Tiasdi. (Sumber: Instagram/ @nyinyir_update_official)

POSKOTA.CO.ID - Dunia media sosial Indonesia kembali diguncang dengan pengakuan mengejutkan dari Dilan Janiyar, seorang TikToker yang cukup dikenal publik.

Lewat akun Instagram eksklusif miliknya, Dilan mengungkapkan kisah pahit pernikahannya dengan Safnoviar Tiasdi, yang kini menjadi mantan suaminya.

Pengakuan tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun X @buwungkepin dan segera menyita perhatian warganet.

Dalam unggahan tersebut, Dilan menceritakan bahwa ia selama ini berusaha menutupi berbagai perilaku buruk Safnoviar, termasuk dugaan perselingkuhan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga.

Ia mengungkap bahwa dirinya pernah ditampar oleh Safno, sapaan akrab Safnoviar, dan hal itu disaksikan oleh ibu mertua yang tidak memberi pertolongan dengan alasan tidak mendengar kejadian.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Ini Cara Menghadapi DC Pinjol Ilegal saat Galbay

Fakta KDRT dan Ketidakhadiran Dukungan Keluarga

Pengakuan Dilan menggarisbawahi kondisi yang kerap dialami banyak korban KDRT, yakni tekanan untuk tetap diam demi menjaga nama baik keluarga.

Dalam kasus ini, meskipun ibu dari Safnoviar diduga mengetahui tindak kekerasan yang dilakukan anaknya, ia tidak memberikan bantuan kepada Dilan.

Ia bahkan berdalih tidak mendengar, meski kamar mereka berdampingan hanya dipisahkan dinding tipis.

“Selama ini aku ga pernah bilang pernah mukul aku yg bahkan ibunya pun tau dia nampar aku tp ga ditolong dengan alasan ga denger,” tulis Dilan.

Pernyataan tersebut mencerminkan dilema klasik dalam KDRT, di mana pelaku merasa aman karena mendapat perlindungan dari lingkaran terdekatnya, dan korban harus memikul beban psikologis sendirian.

Berita Terkait

News Update