Materi Program Dedi Mulyadi, 30 Hari di Barak Militer: Siswa yang Dinilai Bermasalah di Jabar Dapat Pembinaan Karakter dan Pancasila

Sabtu 10 Mei 2025, 12:00 WIB
Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat bersama siswa di barak militer. (Sumber: Instagram/@dedimulyadi71)

Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat bersama siswa di barak militer. (Sumber: Instagram/@dedimulyadi71)

POSKOTA.CO.ID - Sebanyak ratusan siswa sekolah menengah atas dan sederajat di Jawa Barat akan menjalani program pembinaan karakter di lingkungan militer, di barak militer.

Ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi, Pemprov Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk memperkuat pendidikan karakter generasi muda melalui pendekatan disiplin dan nilai-nilai kebangsaan.

Program ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman berbeda bagi peserta didik, di mana mereka tidak hanya belajar materi akademik tetapi juga pembentukan mental dan fisik.

Selama mengikuti pelatihan, siswa tetap akan mendapatkan pembelajaran formal dengan pendampingan guru dari sekolah masing-masing, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Baca Juga: Viral Rani Permata Minta Dedi Mulyadi Jemput Suami ke Barak Milter, Diky Chandra Bakal Dibina?

Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kedisiplinan, jiwa kepemimpinan, dan kesadaran bela negara.

Melalui serangkaian materi yang komprehensif, peserta akan dibekali dengan nilai-nilai Pancasila, kearifan lokal, serta keterampilan fisik yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Materi Pembinaan: Integritas, Kepemimpinan, dan Kearifan Lokal

Kegiatan pembinaan ini mencakup sejumlah materi utama, antara lain:

  • Bela negara dan kewarganegaraan
  • Penguatan integritas berbasis nilai Pancasila
  • Latihan dasar kepemimpinan
  • Penguatan nilai sosial kemasyarakatan
  • Kearifan budaya Jawa Barat

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, materi lain yang diberikan meliputi:

“Pemahaman dan identifikasi perilaku pelanggaran ketertiban umum, perilaku menyimpang, dan tindakan kriminal serta dampaknya. Selain itu ada materi penguatan mental spiritual oleh agamawan sesuai agama peserta dan dalam koordinasi dengan Kemenag (Kementerian Agama) setempat.”

Penjelasan tersebut disampaikan Siska pada Kamis 8 Mei 2025.

Baca Juga: Gen Alpha Takut Dedi Mulyadi, Warganet Bandingkan dengan Mobil Jeep Era 90-an

Pelatihan Fisik dan Mental: Dari Bela Diri hingga Manajemen Stres

Selain materi teoritis, peserta juga akan menjalani pelatihan fisik dan keterampilan, seperti:

  • Baris-berbaris
  • Bela diri militer
  • Kesamaptaan (kebugaran jasmani)
  • Latihan kebugaran, gizi seimbang, dan manajemen stres

“Kita juga ada konseling dari protokol,” tambah Siska.

Durasi dan Tahapan Program

Program ini berlangsung selama 30 hari, dengan pembagian sebagai berikut:

  • 2 hari masa orientasi (perkenalan)
  • 14 hari level dasar
  • 14 hari level lanjutan

“Jumlah level sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, capaian, kompetensi, dan perilaku peserta. Jadi memang bukan latihan militer, jadi ini latihan kesamaptaan, dan ketarunaan, tapi juga untuk bela negara,” jelas Siska.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Klaim Program Didik Siswa Bermasalah di Barak Militer Tak Langgar HAM

Tujuan Akhir: Pendidikan Karakter "Panca Waluya"

Pemerintah berharap program ini dapat mencapai tujuan pendidikan karakter Panca Waluya, yang terdiri dari lima indikator:

  • Cageur (sehat)
  • Bageur (baik hati)
  • Bener (berintegritas)
  • Pinter (cerdas dan memahami nilai-nilai positif)
  • Singer (kreatif, inovatif, dan cekatan)

Program ini diharapkan tidak hanya membentuk fisik yang tangguh, tetapi juga menguatkan mental dan karakter peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang berlandaskan Pancasila.

Berita Terkait

News Update