POSKOTA.CO.ID - Masyarakat yang menggunakan layanan paylater dari Shopee, Akulaku, dan Kredivo kerap mempertanyakan dari ketiga platform tersebut, mana yang paling menakutkan jika gagal bayar alias galbay?
Dilansir dari channel YouTube Fintech ID pada Sabtu, 10 Mei 2025. Pengisi suara YouTube tersebut menyampaikan pandangannya soal perbedaan pendekatan penagihan utang dari ketiga aplikasi ini.
“Kalau mau dibandingkan, menurut saya pribadi, yang paling menyulitkan itu adalah Akulaku dan Kredivo,” kata pengisi suara dikutip Poskota.
“Dua aplikasi ini tergolong agresif dalam penagihan. Mereka punya banyak sumber daya, dan hampir semua nasabah yang gagal bayar pasti didatangi oleh debt collector-nya," tambahnya.
Menurutnya, tim penagih dari Akulaku dan Kredivo tersebar di berbagai kota di Indonesia, sehingga peluang untuk dikunjungi lebih besar.
Sementara itu, Shopee disebut-sebut relatif lebih ringan dalam penanganan kasus gagal bayar.
“Shopee juga aplikasi besar, tapi desi (debt collector)-nya belum sebanyak dua lainnya. Biasanya, yang didatangi itu cuma yang tinggal di wilayah Jabodetabek,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu takut.
“Saya ingin bilang ke teman-teman semua, jangan panik. Memang mereka menagih, tapi tetap masih dalam batas aturan. Kalau sampai ada yang melanggar, OJK bisa kasih sanksi,” tegasnya.
Baca Juga: Terungkap! Strategi Licik Pinjol Ilegal yang Jerat Korban Tanpa Disadari
Ia juga menyinggung bahwa Akulaku dan Kredivo sempat menjadi sorotan karena kasus penagihan yang viral dan dinilai melanggar regulasi.
“Tapi tenang saja, sekarang pengawasan ketat. Asalkan kita kooperatif dan tetap tenang, insyaallah semua akan baik-baik saja,” ucapnya menenangkan.
Dengan maraknya penggunaan layanan paylater, edukasi terkait risiko dan konsekuensi gagal bayar menjadi sangat penting. Apalagi, tekanan dari debt collector bisa menjadi beban psikologis bagi sebagian pengguna.
“Yang penting jangan takut, tetap semangat, dan hadapi dengan kepala dingin,” tutupnya.