POSKOTA.CO.ID - Terjerat utang pinjaman online (pinjol), baik yang legal maupun ilegal, bisa membuat hidup seseorang hancur jika tidak segera disikapi dengan bijak. Tapi tenang, ada cara nyata dan terbukti yang bisa kamu lakukan untuk terbebas dari jeratan utang pinjol. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Pinjol memang terlihat seperti solusi cepat saat butuh uang mendesak. Tapi di balik kemudahan itu, banyak orang terjebak dalam utang yang makin menumpuk.
Mulai dari mahasiswa, pekerja, hingga guru SD, tak sedikit yang akhirnya mengalami stres, kekerasan dalam rumah tangga, bahkan kabur dari tanggung jawab.
Salah satu kisah nyata datang dari seorang guru SD di Wonogiri yang terjerat utang hingga Rp90 juta di puluhan aplikasi pinjol.
Lain cerita, ada Agif dan Rido yang awalnya menang ratusan ribu dari judi online, namun akhirnya harus menanggung utang puluhan juta karena meminjam dari banyak aplikasi.
Dikutip dari akun Youtube Andre Tuwan, per Maret 2024 tercatat lebih dari 9,8 juta pengguna pinjol di Indonesia dengan total utang mencapai Rp22,7 triliun.
Dari jumlah tersebut, sekitar 30% digunakan untuk kegiatan produktif seperti usaha pertanian, restoran, hingga karaoke. Sisanya, digunakan untuk konsumsi yang tidak menghasilkan nilai tambah.
“Utang konsumtif justru bikin kita makin miskin karena tidak mengembangkan aset, sebaliknya hanya menambah beban,” ungkap narasumber dalam video edukatif soal pinjol.
Yang perlu dipahami, meminjam uang dari pinjol artinya kamu sudah menyetujui kontrak dengan kewajiban membayar cicilan.
Kalau kamu gagal bayar (galbay), risikonya bukan cuma tagihan menumpuk. Nama kamu bisa masuk daftar hitam di BI Checking (sekarang disebut SLIK OJK), dan ini bisa bikin kamu kesulitan mendapat pinjaman bank, KPR, hingga ditolak kerja.
“Setiap transaksi dan histori pinjaman akan tercatat. Kalau kamu telat lebih dari 180 hari, bisa masuk kategori kolektibilitas 5, yang artinya tidak dipercaya dan dianggap bermasalah,” jelasnya.
Lalu bagaimana cara agar bisa keluar dari jeratan utang pinjol?
Pertimbangan Sebelum Ambil Pinjaman Online
Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Jangan memaksakan beli barang mahal seperti HP flagship kalau kamu tidak benar-benar membutuhkannya.
“Kalau cuma buat WA dan buka YouTube, HP harga Rp2 jutaan juga cukup.”
Atur Budget Khusus Bayar Hutang
Maksimal 35% dari penghasilan bersih digunakan untuk cicilan. Jika lebih dari itu, bagi jadi dua bulan agar tetap aman.
Pahami Kontrak dan Syarat Pinjol
Gunakan pinjol resmi dan terdaftar di OJK. Pastikan kamu membaca dan mengerti limit, bunga, tanggal jatuh tempo, serta dendanya.
Lunasi Hutang Tepat Waktu
Jangan menunda pembayaran karena denda dan bunga bisa bikin total cicilan makin berat. Dan hindari strategi “gali lubang tutup lubang” yang justru membuat utang semakin bertambah.
Kalau kamu sudah terlanjur galbay, keputusan terbaik bukan ambil pinjaman lagi.
“Biarkan galbay dan bayar semampunya. Jangan sampai debt collector menutupi akal sehat kamu.”
Cara Bebas Utang Pinjaman Online Legal dan Ilegal
Frugal Living
Pangkas pengeluaran yang tidak penting. Tahan beli barang baru kalau barang lama masih bisa digunakan.
Jujur dengan Kondisi Finansial
Jangan malu curhat dan minta bantuan ke orang yang bisa dipercaya.
Jangan Lari
Bayar semampunya. Banyak kasus menunjukkan, dengan komunikasi baik dan itikad melunasi, kamu bisa terhindar dari intimidasi penagih.
Utamakan Kebutuhan Dasar
Pastikan kebutuhan hidup seperti makan dan transportasi tetap terpenuhi, lalu alokasikan sisanya untuk cicilan.