Mafia Bola Kembali Disorot, Andre Rosiade Sebut Korban dari Oknum Berinisial JN dan P

Kamis 08 Mei 2025, 11:22 WIB
Andre Rosiade sebut salah satu contoh korban dari mafia bola yang masih terjadi di Indonesia, pelaku berinisial JN dan P. (Sumber: andrerosiade.co)

Andre Rosiade sebut salah satu contoh korban dari mafia bola yang masih terjadi di Indonesia, pelaku berinisial JN dan P. (Sumber: andrerosiade.co)

POSKOTA.CO.ID - Fenomena mafia sepak bola kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik, khususnya para pecinta olahraga tanah air.

Dugaan keterlibatan oknum dengan inisial JN dan P sebagai operator pengaturan skor kembali menyeruak, memicu kekhawatiran akan integritas kompetisi di Indonesia.

Isu ini menjadi viral setelah politisi dan penasehat klub Semen Padang FC, Andre Rosiade, mengunggah pernyataan mencolok di akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, ia secara tegas menyebut inisial dua pelaku yang diduga menjadi dalang pengaturan skor di Liga Indonesia.

Baca Juga: Rumor Transfer Persib: Tyronne del Pino Sepakat ke Malut United, Nick Kuipers dan Gustavo Franca Menyusul?

Tuduhan Andre Rosiade Terhadap Mafia Sepak Bola

Melalui akun Instagram @andre_rosiade, Andre menyoroti kembali skandal lama yang belum sepenuhnya tuntas.

Ia menyatakan bahwa dua sosok berinisial JN dan P adalah aktor penting di balik pengaturan skor pertandingan di Indonesia, terutama dalam periode Liga 2 antara tahun 2018 hingga 2022.

"Sudah terlalu lama sepak bola kita dirusak oleh mereka yang bermain di belakang layar," tulis Andre dalam unggahannya.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa para elite di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengetahui keberadaan dua figur ini.

Baca Juga: Tottenham Diunggulkan, Tapi Bodo Glimt Siap Beri Kejutan di Leg Kedua Semifinal Liga Europa

Satgas Antimafia Bola Pernah Dibentuk

Skandal pengaturan skor ini bukanlah isu baru. Pada tahun 2023, Polri sempat membentuk Satgas Antimafia Bola yang bertugas mengusut tuntas keterlibatan pihak-pihak dalam praktik pengaturan pertandingan.

Namun, hingga kini publik belum mendapatkan kepastian mengenai tindak lanjut hukum atas para pelaku utama di balik layar.

Sayangnya, setelah masa kerja Satgas tersebut berakhir, perhatian terhadap pemberantasan mafia bola pun kembali meredup.

Situasi ini memberi kesan bahwa mafia sepak bola belum sepenuhnya bisa diberantas dari dunia olahraga nasional.

Baca Juga: Rumor Transfer Persib: Luciano Guaycochea Ucapkan Perpisahan dengan Perak FC, Gabung dengan Maung Bandung?

Desakan Kepada Erick Thohir

Erick Thohir tanggapi soal tudingan adanya mafia bola dari Andre Rosiade, begini katanya. (Sumber: Instagram)

Dalam unggahannya, Andre Rosiade juga menyampaikan harapannya kepada Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, untuk mengambil langkah tegas dan menyingkirkan kedua oknum tersebut dari lingkungan sepak bola nasional.

Andre meyakini bahwa Erick memiliki integritas dan kapasitas untuk menegakkan reformasi di tubuh PSSI.

"Saya percaya Pak Erick Thohir bisa. Sepak bola kita harus bersih," tegas Andre.

Desakan ini menunjukkan bahwa isu mafia bola bukan hanya sekadar rumor, tetapi telah menjadi persoalan sistemik yang membutuhkan ketegasan dari pemimpin tertinggi organisasi sepak bola di Indonesia.

Baca Juga: Tanggapan Erick Thohir soal Dugaan Mafia Sepak Bola: Kritik Sah, Asal Disertai Bukti

Siapa Korban Mafia Sepak Bola?

Salah satu pernyataan mengejutkan dari Andre Rosiade adalah saat ia menyebut sosok korban dari praktik mafia tersebut.

Dalam unggahannya, ia menandai akun Instagram milik Arya Sinulingga, yang diketahui menjabat sebagai anggota Executive Committee (Exco) PSSI sekaligus Staf Khusus Menteri BUMN di bidang strategi komunikasi dan hubungan publik.

Lebih dari itu, Arya Sinulingga juga merupakan Presiden Klub Sumut United FC, yang saat ini berlaga di Liga 3.

Menurut Andre, klub milik Arya tersebut menjadi salah satu korban dari tindakan pengaturan skor yang dilakukan oleh oknum JN dan P.

Kendati tidak memberikan detail spesifik mengenai bentuk kerugian atau manipulasi yang dialami, pernyataan Andre memberi gambaran bahwa praktik mafia sepak bola telah menjangkau hingga level manajerial klub dan memengaruhi hasil kompetisi secara langsung.

Berita Terkait

News Update