Indra Aziz bahkan sempat menyatakan bahwa proses seleksi dilakukan secara transparan dan profesional. Ia juga mengajak publik untuk menghargai kerja keras para finalis, alih-alih melontarkan tudingan tanpa dasar yang justru bisa merusak semangat peserta muda.
Baca Juga: Achmad Jufriyanto Ingatkan Persib Tetap Fokus dan Bobotoh Rayakan Kemenangan Secara Bijak
Pentingnya Etika Media Sosial dalam Mengomentari Publik Figur
Kasus yang dialami Mesa Hira menjadi pengingat bahwa media sosial dapat menjadi ruang yang konstruktif sekaligus destruktif.
Komentar negatif, terutama yang tidak berdasar, dapat merusak reputasi seseorang dan bahkan menghambat pertumbuhan karier yang sedang dirintis.
Publik memiliki peran penting untuk menciptakan atmosfer yang sehat dalam mengapresiasi karya dan prestasi anak bangsa. Kritik tentu sah disampaikan, namun harus berdasarkan fakta dan disampaikan secara etis.
Mesa Hira dan Masa Depan Kariernya
Terlepas dari kontroversi, Mesa Hira telah menunjukkan kualitasnya sebagai musisi muda yang menjanjikan. Karakter vokalnya yang kuat, pilihan genre yang berani, serta kepribadiannya yang rendah hati menjadi modal besar untuk meniti karier panjang di industri musik Indonesia.
Dengan popularitas yang terus menanjak, Mesa Hira diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Bukan hanya dari sisi musikalitas, tetapi juga dalam menghadapi tekanan dan tudingan negatif dengan kepala tegak dan semangat yang tidak padam.