Musim ini bukan tanpa tekanan. Sejumlah klub seperti Borneo FC, Madura United, dan Persebaya sempat memberikan perlawanan ketat. Namun Persib tampil konsisten di kandang maupun tandang, dengan lini belakang yang disiplin dan lini depan yang efisien.
Catatan kemenangan besar, seperti kemenangan telak atas PSM dan duel keras menghadapi Persija Jakarta, menunjukkan betapa dominannya Persib di bawah asuhan Hodak.
Bahkan ketika mengalami cedera pemain kunci, kedalaman skuat mampu menutupi kekosongan tanpa penurunan kualitas signifikan.
Baca Juga: Link Pengumuman Kelulusan SMA 2025, Cek NISN Anda
Melihat Ke Depan: Era Baru untuk Persib?
Keberhasilan back-to-back juara menjadi sinyal bahwa Persib tengah memasuki era baru kejayaan. Jika dikelola dengan baik, konsistensi seperti ini dapat membawa klub menembus level Asia yang selama ini menjadi impian pecinta sepak bola Tanah Air.
Langkah selanjutnya adalah membangun prestasi di level kontinental seperti AFC Champions League atau AFC Cup. Dengan modal pelatih mumpuni, suporter fanatik, dan manajemen yang stabil, Persib memiliki semua elemen untuk menjadi klub besar Asia Tenggara.
Kesuksesan Bojan Hodak membawa Persib Bandung menjuarai Liga 1 dua musim berturut-turut adalah prestasi besar yang menempatkannya sejajar dengan legenda klub seperti Indra M. Tohir. Dalam suasana kompetisi yang berbeda, Hodak berhasil menunjukkan bahwa dirinya adalah pelatih dengan kapasitas strategis, manajerial, dan emosional yang dibutuhkan untuk membawa klub sebesar Persib ke puncak kejayaan.
Capaian ini bukan sekadar catatan statistik, melainkan bukti kebangkitan identitas Persib sebagai kekuatan dominan di sepak bola Indonesia.
Di tengah dinamika liga dan perkembangan taktik sepak bola modern, Bojan Hodak telah mengukir warisan yang akan dikenang dalam sejarah panjang Maung Bandung.