Setahun berselang, Indra M. Tohir kembali mencetak sejarah saat Persib menjuarai Liga Indonesia 1994–1995, kompetisi gabungan antara Perserikatan dan Galatama yang menjadi titik awal era profesionalisme dalam sepak bola Indonesia.
Dalam laga final yang juga digelar di Senayan, Persib menundukkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Prestasi beruntun yang dicapai Indra M. Tohir pada dekade 90-an kini kembali disamai oleh Bojan Hodak di era modern sepak bola Indonesia.
Meski dilakukan oleh pelatih asing, pencapaian Hodak mempertegas bahwa Persib memiliki fondasi kuat untuk terus bersaing di level tertinggi.
Bojan Hodak: Arsitek Stabilitas dan Kemenangan
Kepemimpinan Bojan Hodak tidak hanya dibuktikan lewat raihan trofi. Ia sukses menciptakan sistem permainan yang efisien, disiplin taktik, dan keberanian dalam rotasi pemain tanpa mengorbankan performa tim.
Hodak juga dikenal sebagai pelatih yang mampu membangun kedekatan emosional dengan pemain dan suporter, dua elemen penting dalam klub besar seperti Persib.
Hodak telah membentuk tim yang tidak bergantung pada satu atau dua pemain bintang saja. Ia menekankan kerja sama tim, pressing ketat, dan efisiensi dalam transisi permainan.
Tidak mengherankan jika banyak pihak menilai bahwa Persib di bawah asuhan Hodak adalah salah satu tim dengan permainan paling solid dalam sejarah Liga 1.
Transformasi Format Liga dan Tantangan Baru
Perbedaan format antara dua musim ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Persib dan Hodak. Musim 2023–2024 menggunakan Championship Series, di mana empat tim terbaik melaju ke fase gugur.
Sistem ini dinilai menguji ketahanan tim di partai penting, namun kurang merepresentasikan performa sepanjang musim.
Sebaliknya, musim 2024–2025 kembali ke sistem klasemen penuh, menekankan pentingnya konsistensi sejak pekan pertama hingga terakhir.
Dalam sistem ini, kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, keberhasilan Persib kembali menjadi juara justru menunjukkan peningkatan kualitas, baik secara teknis maupun mental.