Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi puji kemampuan PBB puluhan siswa yang dikirim ke barak militer. (Sumber: Tangkap layar X/@DediMulyadi71)

Daerah

Dedi Mulyadi Puji Kemampuan PBB Siswa di Barak Militer: Dua Hari Udah Keren Banget!

Minggu 04 Mei 2025, 13:51 WIB

POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi baru-baru ini meninjau puluhan siswa yang 'disekolahkan' ke barak militer.

Diketahui bahwa ada sekitar 69 siswa bermasalah yang sudah dikirim ke Resimen Armed 1 Sthira Yudha Kostrad untuk mendapat pelatihan militer.

Tujuan Dedi Mulyadi membuat kebijakan tersebut yakni, agar siswa tersebut lebih disiplin.

Baca Juga: Soal Kebijakan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Joko Anwar Sarankan Dedi Mulyadi Tonton Film Pengepungan di Bukit Duri

Pasalnya, ia menegaskan bahwa kenakalan remaja merupakan tanggung jawab orang tua dan negara.

Dengan demikian, sebagai pemimpin Jawa Barat, ia turun tangan melalui kebijakan tersebut.

Ia juga berharap agar langkahnya bisa berdampak pada sikap dan masa depan yang baik bagi siswa bermasalah itu.

Baca Juga: Viral Remaja di Bekasi ini Debat dengan Gubernur Dedi Mulyadi Masalah Dihapuskannya Perpisahan Sekolah

Melalui akun media sosial X @Dedi Mulyadi71, ia memperlihatkan kondisi siswa yang tenagh menjalani pelatihan.

Menurut keterangannya, para siswa terlihat sehat dan bahagia di barak militer dan mengikuti segala kegiatannya.

Selain itu, orang nomor satu di Jawa Barat itu memuji kemampuan PBB para siswa.

Dedi Mulyadi menuturkan bahwa PBB para siswa sangat keren padahal baru dua hari mengikuti latihan.

"Mereka sehat, bahagia, dan dalam waktu dua hari PBB-nya udah keren banget," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari X @Dedi Mulyadi71, pada Minggu, 4 Mei 2025.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi berharap agar generasi muda Jawa Barat dapat tumbuh dengan baik menjadi orang hebat.

Dengan didikan ala militer, Dedi Mulyadi juga bertujuan agar pola perilaku para anak-anak bermasalah tersebut dapat berubah ke arah yang lebih baik.

Tags:
Dedi Mulyadibarak militerPBBsiswa nakalSiswa bermasalahGubernur Jawa Barat

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor