Ilustrasi pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI). (Sumber: Istimewa)

Nasional

Kontroversi Mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Pengamat: Ada Pertarungan Politik di Tingkat Atas

Sabtu 03 Mei 2025, 15:50 WIB

POSKOTA.CO.ID – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) memastikan bahwa penangguhan penempatan Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo dari jabatannya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) tidak berkaitan dengan sikap politik ayahnya, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Penggantian Kunto oleh Laksamana Muda Ersan, yang dikenal sebagai mantan ajudan Presiden Joko Widodo dan eks Sekretaris Militer di era pemerintahan Jokowi, semakin memicu spekulasi bahwa ada motif politik di balik mutaisi ini.

Hal tersebut dikemukakan oleh jurnalis senior Hersubeno Arief pada Sabtu, 3 Mei 2025.

“Kalau kita melihat proses maupun situasi politik yang melingkupinya, ini menunjukkan adanya pertarungan politik di tingkat atas,” ujar Hersubeno Arief, dikutip Poskota dari kanal YouTube Hersubeno Point.

Baca Juga: Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo Dibatalkan, Apa Alasanya?

“Ini bisa jadi kita sebut sebagai tarik-menarik kepentingan antara Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.

Penempatan Laksamana Muda Ersan sebagai pengganti Letjen Kunto dinilai oleh sebagian pihak sebagai keputusan bermuatan politik, mengingat kedekatan Ersan dengan Presiden Jokowi.

Kendati demikian, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo diputuskan untuk tetap menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.

Keputusan resmi tersebut diumumkan setelah evaluasi menyeluruh terhadap rangkaian mutasi pejabat tinggi, dengan mempertimbangkan posisi-posisi kunci yang saat ini belum memungkinkan untuk digeser.

Baca Juga: Kontroversi Purnawiran TNI hingga Letjen Kunto Arif Dicopot Lalu Dipulihkan, Rocky Gerung: Berubah Jadi Sensasi

"Dari alur rangkaian yang mengikuti mutasi Letjen Kunto ternyata belum seluruhnya dapat bergeser saat ini," ujar Brigjen Kristomei dalam konferensi pers virtual, Jumat, 2 Mei 2025.

"Dengan pertimbangan adanya tugas tugas yang masih harus diselesaikan oleh pejabat saat ini dan perkembangan situasi,"

"Oleh karena itu, diputuskan untuk menunda atau meralat perubahan tersebut,"

Bagaimanapun, topik ini masih menjadi perbicangan hangat di ruang publik, maupun di media sosial.

Tags:
politikmiliterTNIKunto Arief Wibowo

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor