Sejumlah jurnalis Kuningan melakukan aksi protes terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Capture Instagram @Kuninganoke19)

Daerah

Jurnalis di Kuningan Lakukan Aksi Protes, Kritisi Sikap Gubernur Jabar

Sabtu 03 Mei 2025, 17:41 WIB

KUNINGAN, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah jurnalis dari berbagai media yang beroperasi di Kabupaten Kuningan menggelar aksi protes sebagai bentuk kekecewaan terhadap pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dinilai kurang menghargai profesi wartawan.

Aksi tersebut berlangsung spontan di depan Kantor Bupati Kuningan, dengan para jurnalis memasang spanduk bertuliskan "Bapa Aing Geus Teu Butuh Media, Boikot Gubernur Konten".

Dikutip dari akun Instagram @kuninganoke19, aksi ini menarik perhatian warga yang melintas, meskipun spanduk tersebut hanya bertahan sekitar 30 menit sebelum akhirnya ditertibkan oleh Satpol PP setempat.

Baca Juga: MUI Jabar Tolak Keras Wacana Dedi Mulyadi Mengenai Vasektomi untuk Penerima Bansos: “Haram Kecuali Darurat!”

Elly Said, salah seorang jurnalis yang terlibat dalam aksi, menyampaikan bahwa pernyataan gubernur yang mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi utama telah melukai hati para wartawan.

Pihaknya menilai hal itu mencerminkan pengabaian terhadap peran media massa dalam menyampaikan informasi kepada publik.

"Kami merasa seolah-olah tidak dianggap. Semestinya, pemimpin dapat lebih bijaksana dalam memberikan pernyataan dan tetap menghormati profesi jurnalis," ungkap Elly.

Senada dengan Elly, Ali, jurnalis lainnya, menekankan pentingnya peran pers sebagai bagian dari pilar demokrasi. Ia mengingatkan bahwa jurnalis bekerja berdasarkan kode etik dan prinsip profesionalisme, sehingga tidak semestinya direndahkan melalui pernyataan sepihak.

“Kalau alasannya efisiensi anggaran, kami bisa memahami. Tapi jangan sampai alasan itu dijadikan pembenaran untuk menyingkirkan peran jurnalis. Ini menyakitkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi dikenal aktif di media sosial lewat berbagai konten yang kerap menjadi viral. Karena kebiasaannya tersebut, ia pun mendapat sebutan 'Gubernur Konten'. Menariknya, Dedi mengungkap bahwa strategi berbagi konten ini membawa dampak positif bagi efisiensi anggaran pemerintah daerah, khususnya dalam hal biaya iklan.

Baca Juga: Rudi Mas’ud Dituding Sindir Dedi Mulyadi Usai Debat dengan Aura Cinta, Ini Klarifikasinya soal Julukan ‘Gubernur Konten'

Dalam rapat bersama Komisi II DPR RI yang berlangsung Selasa, 29 April 2025, Dedi sempat menjadi sorotan setelah Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menyapanya dengan julukan tersebut. Menanggapi hal itu, Dedi menyampaikan bahwa aktivitasnya di dunia digital mampu menekan anggaran iklan Pemprov Jabar secara signifikan.

Ia memaparkan bahwa sebelumnya, pemerintah provinsi harus menggelontorkan dana hingga Rp50 miliar untuk belanja iklan melalui media konvensional. Namun, sejak aktif memproduksi konten sendiri, biaya tersebut berhasil ditekan menjadi hanya Rp3 miliar. Meski anggaran dipangkas, penyebaran informasi dan berbagai program tetap mendapat perhatian luas di masyarakat.

"Barusan Pak Gubernur Kaltim menyebut saya Gubernur Konten. Alhamdulillah, lewat konten yang saya buat, anggaran iklan rutin bisa turun. Dulu kerjasama media sampai Rp50 miliar, sekarang cukup Rp3 miliar tapi tetap viral," ujar Dedi.

Baca Juga: Viral Sebutan ‘Gubernur Konten’, Dedi Mulyadi Berikan Pernyataan Menohok untuk Gubernur Kaltim

Kebiasaan Dedi membuat video dan konten di media sosial sebenarnya telah berlangsung sejak dirinya masih menjadi anggota legislatif.

Mantan Bupati Purwakarta itu kerap mendokumentasikan berbagai kegiatan, baik saat bersama keluarga maupun saat menjalankan tugas pemerintahan.

Meski begitu, aktivitasnya di ranah digital kerap memicu beragam reaksi dari publik, ada yang mendukung dan tak sedikit pula yang mengkritik.

Tags:
Jurnalis KuninganGubernur Jabar Dedi MulyadiGubernur JabarGubernur KontenJurnalis

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor