Pemilihan kepala daerah (Pilkada) ulang masih diwarnai politik uang. Padahal, Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang sekarang digelar, salah satu di antaranya disebabkan karena terjadinya praktik politik uang.
Selain adanya keberpihakan, tiadanya netralitas dan dugaan kecurangan lainnya. Yang jelas, pilkada diulang karena adanya sejumlah pelanggaran.
"Dapat dikatakan dulu melanggar sehingga diulang, sekarang diulang masih melanggar juga " kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
"Dulu melanggar sehingga diberi sanksi, kini melanggar lagi. Dua kali melanggar dong," tambah Yudi.
" Tak semuanya melanggar lagi. Tak semuanya sama pula bentuk pelanggarannya. Tak semua sama pula pihak yang melakukan pelanggaran," jelas mas Bro.
"Tapi kalau yang melakukan kecurangan sama, bentuk kecurangan juga sama, orang bilang terlalu ya " kata Yudi.
"Ya semoga jangan sampai terjadi yang seperti itu," ujar Heri.
"Tapi fakta ditemukan berbeda. Dugaan politik uang masih terjadi jelang PSU," kata Yudi.
Seperti diberitakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, digelar serentak Sabtu 19 April 2025.
Jelang PSU, Tim Gabungan Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Provinsi Banten dan Kabupaten Serang menangkap sejumlah orang yang diduga akan melakukan politik uang dari tim paslon tertentu.
Mereka ditangkap beserta barang sejumlah uang yang akan dibagikan kepada masyarakat untuk memilih paslon tertentu.
Modus sama, membujuk warga masyarakat dengan iming-iming uang.
'Biasanya uang diberikan jika sudah terjadi kesepakatan. Sepakat siapa yang bakal dicoblos, sepakat pula tentang besarnya uang yang diberikan," kata mss Bro.
"Tapi kesepakatan itu berupa lisan, bukan tertulis," kata Heri.
"Namanya kesepakatan politik uang, sifatnya lisan, saling percaya," kata Yudi.
"Kalau tertulis, dengan mudah dapat diketahui. Yang memberi dan menerima uang, keduanya terkena sanksi," jelas Heri.
" Yang jelas melalui politik uang itu menang dengan cara curang, kemenangannya nggak berkah " kata Yudi.
" Yang pasti lagi, dengan politik uang adalah bentuk tidak adanya rasa percaya diri memenangkan kontestasi," ujar mas Bro.
"Kalau untuk menang aja nggak pede, bagaimana menjadi kepala daerah " kata Heri. (Joko Lestari)

Obrolan Warteg : Politik Uang Warnai Pilkada Ulang
Senin 21 Apr 2025, 07:02 WIB

Obrolan Warteg : Politik Uang Warnai Pilkada Ulang (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)
Editor
Ade Mamad Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait





News Update

Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Laptop Kemendikbudristek
Rabu 16 Jul 2025, 00:06 WIB

JAKARTA RAYA
Operasi Patuh Lodaya 2025 Digelar di Bogor, Sasar Pelanggar Berisiko Tinggi
15 Jul 2025, 23:47 WIB


JAKARTA RAYA
Sempat Teriak Minta Tolong, Pria di Tanah Abang Tewas Bersimbah Darah
15 Jul 2025, 23:28 WIB

JAKARTA RAYA
Tewas Misterius pada 2009, Latif Ungkap Anaknya Minta Maaf sebelum Pergi Jauh
15 Jul 2025, 23:09 WIB

JAKARTA RAYA
Anaknya Tewas 16 Tahun Lalu, Sopir Angkot di Bekasi Minta Bantuan Wali Kota
15 Jul 2025, 22:57 WIB


OLAHRAGA
Timnas Indonesia Libas Brunei 8-0 di Laga Pembuka, Puncaki Grup A AFF U23 2025
15 Jul 2025, 22:14 WIB


JAKARTA RAYA
DPRD Jakarta Dukung Investigasi Dugaan Beras Oplosan Food Station
15 Jul 2025, 22:03 WIB


JAKARTA RAYA
Dinas KPKP Jakarta Ancam Beras Food Station Ditarik Jika Terbukti Dioplos
15 Jul 2025, 21:41 WIB

JAKARTA RAYA
Wali Kota Bogor Dukung Fitur INARA untuk Tunanetra dalam Aplikasi SIBADRA
15 Jul 2025, 21:24 WIB


TEKNO
15 Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu dan Masih Aktif Hari Ini 15 Juli 2025
15 Jul 2025, 21:17 WIB




EKONOMI
Cara Cek Bansos KIS Cair Juli 2025 dari Hp, Bisa Lewat Website Atau Aplikasi
15 Jul 2025, 20:50 WIB
