POSKOTA.CO.ID - Salah satu tradisi Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia adalah sungkeman.
Namun rupanya, tak sedikit orang yang belum mengetahui makna dan filosofi sungkeman.
Padahal, sungkeman bukan sekedar salaman melainkan dinilai memiliki makna yang sangat mendalam.
Dikutip dari YouTube Lentera Sejarah Peradaban, berikut ini adalah makna dan filosofi sungkeman yang menjadi salah satu tradisi Lebaran di Indonesia.
Baca Juga: Link Live Streaming CCTV Arus Mudik Lebaran 2025, Pantau Kemacetan Secara Real Time di Sini
Makna dan Filosofi Sungkeman
Sungkeman adalah tradisi yang identik dengan Idulfitri di kalangan masyarakat Jawa.
Secara sederhana, sungkeman dimaknai sebagai aktivitas berjabat tangan sambil bersimpuh di hadapan orang tua atau sosok yang dihormati.
Dari sisi kebahasaan, istilah sungkeman berasal dari bahasa Jawa sungkem, yang berarti bersimpuh seraya mencium tangan sebagai tanda hormat.
Baca Juga: Link Jalur Mudik Lebaran 29 Maret 2025, Sistem One Way-Contraflow Tetap Aktif
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sungkem berarti sujud sebagai tanda bakti dan hormat.
Tradisi sungkeman memiliki beberapa makna mendalam, antara lain: