Apa Itu AMS? Kondisi Mematikan yang Merenggut Nyawa 2 Pendaki Perempuan di Cartenzs, Ini Tanda Tandanya

Senin 03 Mar 2025, 07:58 WIB
Puncak Jaya, Papua: Salah satu puncak tertinggi di dunia yang menawarkan tantangan ekstrem bagi para pendaki. (Sumber: Pinterest)

Puncak Jaya, Papua: Salah satu puncak tertinggi di dunia yang menawarkan tantangan ekstrem bagi para pendaki. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Pada Sabtu, 1 Maret 2025, dunia pendakian Indonesia berduka. Dua pendaki perempuan, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat turun dari Puncak Jaya atau Piramida Carstensz di Papua.

Keduanya diduga mengalami Acute Mountain Sickness (AMS), kondisi yang sering dialami pendaki di dataran tinggi.

Informasi ini disampaikan oleh PT TropisCartenz Jaya, operator pendakian resmi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Dua Jenazah Pendaki yang Meninggal di Cartensz, Akan Diterbangkan ke Jakarta Hari Ini

Apa Itu AMS?

AMS, atau Acute Mountain Sickness, adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kadar oksigen yang rendah di dataran tinggi.

Kondisi ini umumnya dialami oleh pendaki, pemain ski, atau pelancong yang berada di ketinggian di atas 2.400 meter.

Menurut Cleveland Clinic, AMS adalah bentuk paling ringan dari altitude sickness (penyakit ketinggian). Meski bisa dicegah dan diobati, AMS dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.

Penyebab AMS

AMS disebabkan oleh tekanan udara dan kadar oksigen yang rendah di dataran tinggi. Semakin cepat seseorang mendaki ke ketinggian, semakin besar risiko terkena AMS. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko AMS antara lain:

  1. Tinggal di daerah rendah (dekat permukaan laut) dan bepergian ke dataran tinggi.
  2. Riwayat AMS sebelumnya.
  3. Pendakian yang terlalu cepat tanpa aklimatisasi yang cukup.
  4. Konsumsi alkohol atau zat lain yang mengganggu proses adaptasi tubuh.
  5. Memiliki masalah medis seperti penyakit jantung, paru-paru, atau anemia.

Gejala AMS

Gejala AMS bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Gejala ringan hingga sedang meliputi:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual atau muntah
  • Kelelahan
  • Sulit tidur
  • Sesak napas saat beraktivitas

Sementara gejala AMS yang parah dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti edema paru atau edema serebral. Gejalanya meliputi:

  • Sesak napas bahkan saat istirahat
  • Batuk berdarah
  • Kebingungan atau penurunan kesadaran
  • Ketidakmampuan untuk berjalan lurus
  • Kulit berwarna biru atau pucat

Cara Mencegah AMS

Pencegahan AMS bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  1. Aklimatisasi Bertahap: Beri waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan ketinggian. Pendaki disarankan untuk tidak menambah ketinggian tidur lebih dari 300-500 meter per hari setelah mencapai ketinggian 3.000 meter.
  2. Hidrasi yang Cukup: Minum air secara teratur untuk membantu tubuh beradaptasi.
  3. Hindari Alkohol dan Obat Penenang: Zat-zat ini dapat mengganggu proses aklimatisasi.
  4. Kenali Gejala Awal: Jika mengalami gejala ringan, segera beristirahat dan jangan melanjutkan pendakian hingga kondisi membaik.
  5. Gunakan Obat Pencegahan: Obat seperti acetazolamide (Diamox) dapat membantu mencegah AMS, tetapi konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

Tragedi di Puncak Jaya


Berita Terkait


News Update