“Sikap rendah hati itu selalu merunduk, bukan mendongak,” kata Yudi.
“Orang tua kita dulu sering mengajarkan agar senantiasa meneladani perlambang tanaman padi. Semakin berisi semakin merunduk, sedangkan yang tengadah adalah kosong alias kosong,” kata mas Bro.
“Maknanya mengajak kita semua untuk selalu merunduk, tetap rendah hati, meski kaya ilmu, kaya harta , kaya akan jabatan dan kekuasaan dan kaya akan segala-galanya,” tambah mas Bro.
“Kita semakin tahu persis siapa sejatinya pemimpin yang selalu bersikap rendah hati, “ kata Heri.
“Filosofi Jawa pun mengajarkan "Ojo rumongso biso,nanging dadio kang biso rumangsa” - jangan merasa bisa, tetapi jadilah bisa merasakan atas kemampuan orang di sekitar kita. Nasihat ini meminta kita untuk bisa menempatkan diri, tahu diri dan selalu rendah hati,” ujar mas Bro.. (Joko Lestari).