Menteri Bahlil menjelaskan, selama ini distribusi LPG 3 kg dilakukan dari Pertamina ke agen, kemudian ke pangkalan, lalu ke pengecer sebelum sampai ke masyarakat.
Namun dalam praktiknya, ditemukan adanya penyimpangan dalam distribusi yang menyebabkan harga di tingkat pengecer melebihi harga seharusnya.
Baca Juga: Beli Gas LPG 3 Kg Harus Tunjukan KTP, DPR Minta Prosesnya Jangan Berbelit-belit
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akhirnya pemerintah menerapkan regulasi baru yang mengharuskan pembelian LPG dilakukan di pangkalan resmi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontrol terhadap distribusi gal LP 3 kilo, serta memastikan harga yang wajar bagi masyarakat.
Namun ternyata, hal tersebut menjadi blunder untuk pemerintah. Kebijakan tersebut malah menimbulkan kontroversi hingga ramai disorot oleh netizen.
Ini terlihat saat LPG 3 Kg trending di media sosial X, Senin. Beberapa netizen mengungkapkan kritikannya, salah satunya akun @dhemit_is_back.
Baca Juga: 3 Pengoplos Gas LPG 3 Kg Diringkus Polisi, Ratusan Tabung Gas Diamankan
“Kira2 Bahlil ikut antri ga LPG 3kg ga ya? Kebijakan yang tidak didukung sosialisasi matang dan hanya buat laporan asal bapak senang ujungnya tetap rakyat yang di korbankan,” ujarnya.
Postingannya tersebut kemudian diserbu netizen yang setuju dengan postingannya, hingga meninggalkan komentar pedas.
“Warung tetangga ambil untung dikit,bisa hutang,,tengah malam habis dekat,, bahlil dzalim,dia enak g payah antri2,, pedagang2 kcl gimana, kalo hbs pas berjualan,, senoga hidup dia dipersulit,” kata @mimimemey***.
“Jika pemerintah ingin membuat kebijakan LPG 1 harga Rp 12.750, tinggal didistribusikan ke SPBU seluruh Indonesia, pengecer di warung2 tetap dibiarkan saja, nanti tinggal masyarakat mo pilih beli dimana, mo harga yg murah ya di SPBU, kepepet ya di warung tp sedikit lebih mahal,” ujar @afdhal_bagi***.