"Untuk kesejahteraan guru SD negeri daerah terpencil, rehabilitas SD SMP terdampak bencana," jawab Herman.
Yang terakhir adalah peningkatan sarana prasarana teknologi informasi komunikasi (TIK). "Oh jadi untuk teknologi informasi komunikasi. Berapa itu jumlahnya? tanya Dedi. Sekda menjawab totalnya Rp 725 miliar. "Gimana ruang kelas baru Rp 60 miliar untuk SMA, sedangkan bantuan teknologi informasi untuk SD dan SMP se-Jawa Barat Rp 725 miliar. Lieur nu nyusun anggaran teh (Kacau yang susun anggaran)," semprot Dedi.
Kondisi itulah yang saat ini terjadi dihadapi oleh SMAN 20 Kota Bekasi yang hingga kini tidak memiliki bangunan sendiri. Mereka terpaksa mengontrak di bangunan SMP YPII Bungur.
Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Ronny Hermawan dan menyebutkan jika kondisi tersebut memprihatinkan serta pihak sekolah harus menyewa gedung kelas senila Rp350 juta per tahun.
“Kondisi sudah enam tahun, selama ini statusnya sewa,” kata Ronny.
Saat ini status sekolah masih menumpang ke sekolah lain serta proses belajarnya dilakukan dengan cara dibagi dua waktu.
“Jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai sekitar 700 siswa dan skema kelas dibagi dua shift,” ucapnya.
Ronny juga menyebutkan bahwa biaya sewa gedung sebesar Rp350 juta per tahun dikeluarkan dari APBD Provinsi Jawa Barat.
Kendati begitu, ia pun mendukung Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang berstatement akan mengevaluasi rencana anggaran belanja Dinas Pendidikan.
“Kita tunggu mudah-mudahan lancar dan secepatnya,” jelas Ronny.
Siswa Ingin Kelas Gedung Sendiri