POSKOTA.CO.ID - Terminal Induk Bekasi mencatat angka kedatangan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 sebanyak 13 ribu penumpang.
Angka tersebut merupakan jumlah yang terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025.
"Untuk angkutan Nataru mulai tanggal 18 Desember 2024 sampai dengan tanggal 4 semalam itu untuk kedatangan sudah termonitor sekitar 13 ribuan penumpang," kata Kepala Terminal Bekasi, Hermawan saat dikonfirmasi, Minggu, 5 Januari 2025.
Sedangkan, total sebanyak 18 ribu penumpang telah diberangkatkan pada periode yang sama.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru di Terminal Bus Kalideres Diprediksi Besok
Hermawan menjelaskan, lonjakan kedatangan libur Nataru terbagi pada dua gelombang.
Pertama, tercatat pada 25 hingga 31 Desember 2024 dengan jumlah kedatangan penumpang sebanyak 2.225 penumpang.
Sedangkan kedatangan gelombang kedua, tercatat pada, 1 hingga 5 Januari 2025.
Pada gelombang kedua ini, kedatangan pada tanggal 1 hingga 4 Januari 2025 terbilang cukup landai yang ditaksir hanya 2000 penumpang.
Ia menyebut, Minggu tanggal 5 Desember merupakan hari terakhir yang diprediksi sebagai lonjakan penumpang. Namun, jumlah penumpang pada Minggu ini, baru akan terhitung pada Senin esok hari.
"Kalau (gelombang kedatangan kedua) dari tanggal 1 sampai tanggal 4 Januari itu jumlahnya mungkin sekitar kurang lebih 2000-an penumpang," ucap dia.
Selama libur Nataru, Terminal Induk Bekasi mempersiapkan 225 bus antarkota antar provinsi (AKAP) dan antarkota dan dalam provinsi (ASDP).
Tujuan keberangkatan mendominasi diwilayah seputar Jawa Barat, seperti Bandung, Tasikmalaya, hingga Kabupaten Garut.
"Paling banyak tujuannya di seputaran Jawa Barat seperti Bandung Raya, Tasikmalaya, hingga Kabupaten Garut," ujar dia.
Wilayah tersebut menunjukkan angka kenaikan penumpang sejumlah 30 persen selama Nataru dibanding wilayah dengan tujuan lintas provinsi seperti di Sumatera Utara.
"Kalau Nataru ini Sumatera itu lebih landai, palingan Medan tapi tidak terlalu banyak juga mungkin cenderung mereka naik pesawat kalau sekarang," ujar Hermawan.