Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Pasca Banjir Bandang dan Longsor

Kamis 05 Des 2024, 08:47 WIB
Kejadian banjir bandang telah melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 4 Desember 2024 pagi. (X/@infomitigasi)

Kejadian banjir bandang telah melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 4 Desember 2024 pagi. (X/@infomitigasi)

POSKOTA.CO.ID - Akibat bencana longsor dan banjir bandang di beberapa titik di Kabupaten Sukabumi akhirnya membuat Pemkab Sukabumi menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari ke depan. 

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, pada Rabu 4 Desember malam.

“Status tanggap darurat sudah ditetapkan hari ini dan posko bencana juga sudah didirikan di Pendopo Palabuhanratu. Status ini berlaku selama tujuh hari, dimulai hari ini,” tegas Ade kepada wartawan.

Dikatakan Ade sedikitnya tercatat 33 kejadian bencana di wilayah Kabupaten Sukabumi, yang terdiri dari 13 kejadian tanah longsor, 9 banjir, 7 angin kencang, dan 4 pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi. 

Penyebabnya diungkapkan Ade Lantaran curah hujan yang tinggi pada 3 dan 4 Desember 2024. "Sebanyak 22 kecamatan terdampak bencana, dengan 103 Kepala Keluarga (KK) dan 243 jiwa terpengaruh. Di antaranya, 46 KK dan 93 jiwa mengungsi akibat pergeseran tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar," papar Ade.

Akibat bencana alam itu pun dikatakan Ade menyebabkan 1 rumah rusak berat di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, 3 rumah rusak sedang, dan 36 rumah rusak ringan. Selain itu, 10 rumah terendam banjir, terletak 8 di Kecamatan Ciemas, 1 di Kecamatan Cidadap, dan 1 di Kecamatan Lengkong.

"Di Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran, masih sulit dijangkau karena akses jalan terputus. Kami masih lost contact dengan daerah-daerah tersebut, namun kami telah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk menjangkau wilayah timur, tengah, dan barat,” paparnya.

Ade pun menegaskan Pendopo Palabuhanratu ditetapkan sebagai posko utama bencana. Langkah lainnya yang dilakukan pemerintah yakni dengan mendirikan posko-posko di lokasi bencana. "Kita juga telah mengirimkan bantuan berupa selimut dan makanan ke lokasi yang terdampak bencana," ungkapnya. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait

6 Cara Mudah Melihat Spotify Wrapped 2024

Kamis 05 Des 2024, 09:09 WIB
undefined

News Update