Selain itu, ongkos operasional untuk kunjungan jauh sering kali tidak sebanding dengan hasil penagihan. Beberapa DC bahkan berpura-pura telah mengunjungi nasabah untuk mengklaim uang operasional mereka.
3. Hindari Menjadi Prioritas Penagihan
Nasabah yang sering membalas pesan, menjanjikan pembayaran, atau memberi kepastian kepada DC biasanya dijadikan prioritas penagihan. Jika Anda ingin menghindari kunjungan DC, jangan memberikan janji pembayaran atau respons yang membuat mereka merasa Anda akan melunasi utang segera.
Sebaliknya, tetap tenang dan jangan terlalu sering berkomunikasi dengan DC.
4. Banyaknya Nasabah yang Gagal Bayar
Tingginya jumlah nasabah yang gagal bayar di satu wilayah dapat membuat DC kewalahan. Jika mereka harus menangani banyak nasabah dalam waktu singkat, kunjungan ke rumah sering kali diabaikan atau dilakukan secara acak.
Hal ini menjadi keuntungan bagi Anda karena peluang untuk didatangi DC menjadi lebih kecil.
Jika Anda dihadapkan pada situasi kunjungan DC, pastikan Anda mengetahui hak Anda sebagai konsumen. Jika ada tindakan yang melanggar hukum, seperti ancaman atau intimidasi, Anda dapat melaporkannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jika laporan Anda tidak direspon, gunakan media sosial untuk menyuarakan masalah Anda dengan menandai akun resmi OJK.
Sebagai tambahan, hindari ketakutan berlebihan terhadap DC. Ingatlah bahwa tekanan utama mereka adalah target kerja, bukan nasabah secara personal. Tetap tenang, paham akan situasi, dan jangan mudah terpancing emosi.
Disclaimer: Selalu lakukan pertimbangan dengan cermat sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan pinjaman online. Sebaiknya, pinjaman online dijadikan sebagai pilihan terakhir dalam memenuhi kebutuhan finansial.
Dengan mengikuti empat langkah di atas, Anda dapat mengurangi kemungkinan kunjungan dari DC pinjol ke rumah Anda. Semoga bermanfaat!