Pada 2016, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Bekasi mencapai 6,9 persen, lebih tinggi dari LPE nasional yang sebesar 5,2 persen.
Johan beranggapan persaiangan ekonomi di Kota Bekasi berkembang, daya beli yang dilakukan masyarakat tumbuh.
"Kenapa jumlah kendaraan meningkat, karena pertumbuhan ekonomi di Bekasi termasuk yang cukup tinggi, sehingga warga gampang beli kendaraan, beli motor mobil dan sebagainya," paparnya.
Efek Pembangunan Infrastruktur
Lebih jauh, pesatnya pembangunan infrastruktur meliputi hotel, restoran, pertokoan hingga berdirinya mal-mal di Kota Bekasi menjadi daya tarik masyarakat lokal maupun luar daerah bertandang ke Kota Bekasi.
Pengamatan Poskota.co.id, mal tersebut di antaranya, Metropolitan Mal, Giant, Grand Metropolitan, Lagoon, Grand Galaxy Park (GGP), BTC Mal, Bekasi Cyber Park (BCP), Revo Mal, Summarecon Mal Bekasi dan bakal hadir Pakuwon Mal Bekasi.
Johan tak menampik, sebab hal tersebut pada akhir pekan, wisatawan lokal dan daerah lain memilih ke Bekasi sehingga terjadi penumpukan kendaraan di ruas jalan.
"Di Bekasi Mal sudah banyak, jadi kalau Sabtu dan Minggu kendaraan numpuk di Bekasi," terangnya.
Selain itu, terdapat titik-titik simpang jalan menjadi urat nadi lalu lintas di Kota Bekasi. Apabila kendaraan di lokasi tersebut tersendat, maka akan berakibat fatal.
"Simpang rawa panjang, simpang pekayon, simpang tol barat, kalau lokasi ini stuck kita udah gak bisa apa-apa, karena memang arusnya dibikin perlintasan sebidang," keluhnya.
Sejumlah wilayah jadi titik rawan kemacetan di Kota Bekasi
Kepala bidang lalu lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Arianto mengatakan, Jalan Kh Noer Ali (Kalimalang), Jatiwaringin-Pondok Gede, hingga kawasan Bekasi Selatan kerap terdampak pada kemacetan.
Kawasan tersebut diantaranya, Kalimalang Bekasi Barat, Bekasi Selatan, hingga Jatiwaringin Pondok Gede.