MOSKOW, POSKOTA.CO.ID – Rusia melalui biro desain yang mengkhususkan diri dalam rudal jelajah, JSC GosMKB Raduga, mengumumkan peluncuran rudal jelajah terbarunya, Izdelie 720.
Biro desain itu dikenal atas berbagai rudalnya yang digunakan oleh Angkatan Darat Rusia di Ukraina, seperti Kh-69, Kh-59, Kh-58, dan Kh-50.
Diharapkan sama seperti model-model sebelumnya, rudal baru ini dipercaya mampu mengatasi tingkat intersepsi oleh sistem pertahanan udara seperti rudal Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke Ukraina.
Dalam wawancara dengan media Rusia, Sergey Bogatikov, direktur umum Raduga, membahas peningkatan kemampuan produksi perusahaan sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Melansir armyrecognition.com, Bogatikov menyoroti bahwa prinsip desain dasar yang ditetapkan oleh Alexander Yakovlevich Bereznyak, memfasilitasi pengembangan dan modernisasi sistem rudal yang efektif.
Portofolio Raduga mencakup berbagai rudal jelajah dan antiradiasi, termasuk Kh-69 yang terkenal karena presisinya dan visibilitas radar yang rendah, serta Kh-59 yang awalnya dirancang sebagai rudal antikapal dan kini diadaptasi untuk target darat.
Proyek sebelumnya dari Raduga, Kh-50 atau Izdelie 715, adalah rudal jelajah jarak menengah yang diluncurkan dari udara, sebanding dengan rudal AGM-158 JASSM.
Rudal ini telah dikembangkan sejak awal 1990-an, menjalani beberapa tahap pengujian, dan kontrak untuk integrasi dengan pesawat Tu-22M3M.
Kh-50 dilengkapi sistem navigasi inersia gabungan dengan koreksi GPS/GLONASS dan sistem panduan canggih untuk fase lintasan akhir.
Rudal ini didukung oleh mesin turbojet kecil dan dapat membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi serta hulu ledak cluster.
Kombinasi Desain dan Solusi Teknis Pengalaman Tempur
Menurut Bogatikov, rudal Izdelie 720 akan menggabungkan pencapaian desain modern dengan solusi teknis yang telah terbukti dari rudal jelajah jarak jauh sebelumnya, serta pengembangan baru berdasarkan pengalaman tempur dari invasi Rusia ke Ukraina.