JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, pemerintah telah menyalurkan sejumlah bantuan sosial.
Salah satunya adalah bantuan pangan beras yang sempat dihentikan sementara menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dan penyaluran bantuan pangan beras ini mulai disetop sementara dari 8 Februari hingga 14 Februari, dan kembali dilanjutkan pada 15 Februari 2024.
Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses Pemilu, dan menghindari kesan politisasi, sehingga pesta demokrasi itu berlangsung dengan aman dan tenang.
Karena banyaknya bantuan sosial yang diberikan, terkadang masyarakat juga keliru untuk mengidentifikasi bantuan yang akan diterima.
Seperti Bantuan Pangan Beras yang merupakan salah satu dari sekian program bantalan ekonomi pemerintah kepada masyarakat berpendapatan rendah.
Bantuan Pangan Beras ini dikelola sepenuhnya oleh Badan Pangan Nasional bersama Bulog. Bantuan ini terus koordinasikan bersama pemerintah daerah dan penyalurannya ke seluruh Indonesia.
Bantuan sosial tersebut menjadi program pemerintah dalam upaya mengantisipasi kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok, menjaga stabilitas pangan, dan menurunkan kemiskinan.
Selain Bantuan Pangan Beras, ada juga bantuan lain yang hampir serupa, seperti Bansos, BPNT, dan Banpres. Berikut ini penjelasannya.
Bantuan Pangan Beras
Ini adalah program pemberian bantuan yang berupa penyaluran beras. Sumbernya adalah dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog.
Ini merupakan salah satu program pemanfaatan CBP, dan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Data penerima bantuan untuk 2024 ini adalah dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Data tersebut dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Penerimanya adalah 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang terdiri dari kelompok desil 1 berjumlah 6.878.649 keluarga, desil 2 7.474.796 keluarga, dan desil 3 sebanyak 7.650.632 keluarga.
Menurut laman Layanan Data P3KE, jika dilihat berdasarkan jumlah individu, maka total individu dari kelompok desil 1 sampai 3 tercatat mencapai 89.297.037 individu.
Mereka adalah kategori desil 1 sebanyak 31.195.947 individu, desil 2 ada 29.719.175 individu, dan desil 3 sejumlah 28.381.915 individu.
Dan besaran bantuan pangan beras sebanyak ini 10 kilogram (kg) beras per KPM per bulan. Program ini diproyeksikan hingga Juni.
Bantuan Pangan Beras ini telah dilakukan sejak awal 2023 dalam 2 tahapan, kemudian dilanjutkan pada 2024. Pada 2024, penyaluran dilakukan mulai Januari sampai Maret.
Waktunya kemudian diperpanjang dari April sampai Juni, dengan catatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih memungkinkan.
Bantuan Sosial (Bansos)
Bansos yang serupa dengan Bantuan Pangan Beras adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan.
Ini merupakan program yang digagas pemerintah sebagai kontinuitas dari BLT El Nino yang telah terlaksana pada November sampai Desember 2023.
Bentuknya adalah pemberian uang tunai senilai Rp200.000 per orang setiap bulan, dan diberikan untuk periode Januari sampai Maret 2024.
Penyalurannya melalui PT Pos Indonesia dengan sasaran penerima sebanyak 18,8 juta KPM yang menggunakan basis data dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
BPNT merupakan bantuan yang diberikan berupa uang sebesar Rp200.000, yang ditukarkan dengan bahan makanan sesuai mekanisme yang berlaku di e-warung terdekat.
Nantinya diharapkan para penerima bantuan dapat memperoleh pangan yang bergizi seimbang, misalnya dalam bentuk beras, telur, dan pangan lainnya.
BPNT ini diberikan kepada 18,8 KPM yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Bantuan Presiden (Banpres)
Banpres biasanya diberikan saat kegiatan kunjungan Presiden Joko Widodo ke suatu daerah.
Banpres ini dimasukkan ke dalam tas bertuliskan ‘Istana Kepresidenan Republik Indonesia’ dan ‘Bantuan Presiden Republik Indonesia’.
Isinya berupa paket pangan antara lain berisi beras, biskuit, gula pasir, minyak goreng, sampai teh celup yang dibagikan pada masyarakat yang berada di daerah yang dikunjungi.