Suksesnya pemilu tak lepas dari peran serta rakyat Indonesia, meski sangat majemuk, beragam latar belakang dan pilihan, namun tetap menjaga keutuhan NKRI berikut pilar – pilar penyangganya.
Pendiri negeri ini, di antaranya Bung Hatta pernah berpesan “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”
Pesan ini penuh makna. Bukan pula hanya untuk masanya, tetapi akan tetap aktual untuk sepanjang masa, dalam konteks kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Pasca-Pemilu 2024 ini, menyongsong pemerintahan baru hasil pemilu, pesan ini menjadi sangat relevan.
Poin penting dari pesan Mohammad Hatta, wakil presiden pertama Republik Indonesia ini, yakni bagaimana kita terus menjaga persatuan dan kepedulian. Persatuan berarti bersatunya beragam corak – beraneka ragam latar belakang menjadi satu kesatuan yang utuh.
Persatuan merupakan wujud dari bersatunya macam – macam corak yang beraneka ragam perbedaan pilihan dan latar belakang, termasuk perbedaan pilihan politik, menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Sementara yang dimaksud kepedulian adalah sikap memperhatikan, proaktif, adanya keberpihakan terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Peduli kepada nilai – nilai persatuan menjadi penting ditanamkan sejak dini kepada generasi era kini, melalui keteladanan para elite politik. Ini untuk menciptakan pemahaman bahwa keberagaman bangsa kita sebuah keniscayaan yang tak perlu lagi diperdebatkan, apalagi dipertentangkan.
Dalam konteks pemilu, siapa pun pemenang pilpres, wajib menjaga dan merawat keberagaman, termasuk perbedaan dalam pilihan politik. Dalam kompetisi sebagai lawan politik, tetapi selesai kontestasi, adalah kawan membangun bangsa ke depan.
Menjadi kewajiban bagi presiden terpilih merangkul semua kekuatan politik yang ada di negeri ini, tanpa kecuali. Termasuk, tentunya, merangkul para tokohnya, capres – cawapres yang didukung kekuatan koalisi dalam pilpres 2024.
Ini hendaknya menjadi “buah” dari “rekonsiliasi nasional.” (Azisoko)