Suharsono menambahkan, salah satu contoh nyata dari yang pelestarian lingkungan oleh SEGS adalah Prakarsa Lintasan Hijau atau Green Corridor Initiative.
"Inisiatif ini telah berkontribusi pada pelestarian indeks keanekaragaman hayati Shannon-Wiener di daerah sekitar operasional unit Salak dalam dekade terakhir yang secara konsisten mencetak skor di atas 3,8 antara 2018 hingga 2020," terangnya.
Di samping itu, bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, Green Corridor Initiative ini berkontribusi terhadap keberhasilan pelestarian populasi spesies langka dalam decade terakhir seperti Owa Jawa dari 54 ekor pada tahun 2004 menjadi 61 ekor pada tahun 2013, Macan Tutul Jawa dari 6 ekor pada 2008 menjadi 18 ekor pada 2014, dan Elang Jawa dari 10 ekor pada 2008 menjadi 16 ekor pada 2011.
Sepanjang tahun 2021, kata Suharsono, Star Energy Geothermal juga meneruskan inisiatif-inisiatif dalam program Green Corridor Initiative tersebut. Di antaranya adalah dengan melakukan penanaman pohon dan bibit pohon, konservasi Ikan Tor, melakukan konservasi 30 spesies Anggrek Dendrobium Aphyllum, konservasi 159 individu katak pohon (Treefrog) serta konservasi 75 ekor Kumbang Hutan.
“Kami berharap inisiatif-inisiatif yang telah kami lakukan dapat membantu mewujudkan kawasan TNGHS tetap Lestari,” tutup Suharsono.
Sekedar informasi, berbagai pihak yang terlibat dalam pelepasliaran Macan Tutul Jawa tersebut antara lain Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan TNGHS.
Kegiatan tersebut juga mendapatkan dukungan dari Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu, Yayasan Sintas Indonesia, Forum Konservasi Macan Tutul Jawa, Fansfornature, Orang Utan Help, Wanicare, Gembira Loka Zoo, Yayasan Bakti Barito dan Star Energy Geothermal Salak, Ltd, perwakilan Pemkab Sukabumi serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor dan Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. (Panca Aji)