Eks Ajudan Bersaksi Tidak Jujur Karena Takut Pada Ferdy Sambo, Refly Harun: Berat, Itu Membahayakan Jiwanya

Jumat 11 Nov 2022, 17:10 WIB
Kolase foto Ferdy Sambo dan Adzan Romer (Foto: ist)

Kolase foto Ferdy Sambo dan Adzan Romer (Foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari kesaksian dari eks ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer yang mengaku bersaksi tidak jujur dan mengubah keterangannya di pengadilan karena takut pada Ferdy Sambo.

Sebagaimana diketahui, pernyataan Adzan Romer itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus Ferdy Sambo cs di Pegadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022). Saat itu ia dihadirkan untuk bersaksi buat terdakwa Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR) dan Kuat Ma’ruf.

Romer mengaku takut pada Ferdy Sambo sehingga ia terpaksa memberikan keterangan tidak jujur atau berubah-ubah. Polisi muda itu merasa terintimidasi dan takut menjadi korban selanjutnya seperti almarhum Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

 

Awalnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya soal alasan Romer selalu memberi keterangan yang tidak konsisten di tiap persidangan.

"Apa yang menyebabkan keterangan saudara berubah-ubah?" tanya JPU di PN Jaksel.

"Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," jawab Romer.

JPU lalu menanyakan apa yang Romer takuti hingga memberikan kesaksian tidak jujur. Eks ajudan itu pun menjawab bahwa ia takut dengan mantan bosnya, Ferdy Sambo.

"Takut memberikan kejujuran, takut kepada siapa? Kita kan takut pada Tuhan, kita takut mati atau kita takut apa? Kenapa takut?," tanya Jaksa lagi.

"Takut sama Bapak, Pak," jawab Romer.

"Bapak siapa?" lanjut JPU.

"Pak Sambo," beber Romer.

 

Jaksa pun kembali bertanya untuk meyakinkan apakah benar Romer takut dengan Ferdy Sambo. Bekas ajudan eks Kadiv Propam Polri itu lalu mengungkap alasan ketakutannya karena sudah ada yang meninggal yakni Brigadir J.

"Jadi takut dengan Ferdy Sambo?" tanya Jaksa lagi. 

"Iya," ucap Romer.

"Kenapa takut?" tambah JPU.

"Takut saja, Pak. Karena ini sudah ada yang meninggal," jawab Romer.

Sementara menurut Refly Harun, menghadirkan anak buah Ferdy Sambo untuk memberikan kesaksian yang jujur adalah suatu hal yang berat. Sehingga menjadi kewajaran jika Romer merasa terintimidasi ketika bersaksi, sementara mantan pemimpinnya jadi terdakwa.

 

Hal ini disampaikan Refly Harun lewat kanal YouTube miliknya pada Kamis (10/11/2022)

"Memang tidak mudah mengadili orang yang memiliki kekuasaan atau power, lalu kita mau hadirkan orang bawahan untuk bersaksi, waduh berat," ujar Refly Harun, dikutip pada Jumat (11/11/2022).

Menurut ahli hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu, anak buah Ferdy Sambo terancam bahaya jika mereka berani mengungkap kejahatan majikannya.

"Kejahatan tidak bisa diungkap lebih dalam, terbuka, dan transparan karena orang-orang yang posisinya lemah rentan tidak mau memberikan kesaksian karena itu akan membahayakan jiwanya atau minimal kehidupannya," tutur Refly.

Selain itu, kendati Ferdy Sambo sudah ditahan, Refly Harun berpendapat bahwa ia mungkin masih memiliki kekuatan untuk mengendalikan mereka yang masih di luar. Termasuk memberi ancaman pada para eks ajudannya sendiri. (*)


Berita Terkait


News Update