"Saya percaya Bapak Kapolri akan menindak tegas dan memproses laporan di Bareskrim. Saya mendukung program bersih-bersih personel polri dengan istilah pengayaan emas untuk mendapatkan emas murni," kata Tony.

Tangkapan layar diagram pemerasan oleh oknum Polri terhadap pengusaha bernama Tony Sutrisno yang juga korban penipuan arloji Richard Mille. (Foto: ist).
Saat dikonfirmasi, Agus Andrianto tak memberikan klarifikasi mengenai isi diagram yang menyeret namanya. Ia mengira-ngira bahwa kabar pemerasan itu telah dibantah oleh Tony Sutrisno.
"Bukannya Tony sendiri sudah klarifikasi bahwa itu hoaks?," kata Agus kepada Poskota, Rabu (26/10/2022).
Agus juga mengirimkan rilis mengenai kabar bohong polisi memeras pembeli jam tangan Richard Mille. Namun, isi keterangan tertulis itu tak menyebut secara spesifik siapa oknum polisi yang memeras Tony Sutrisno.
Isi rilis itu sebagai berikut:
Pers Rilis
Ternyata Hoax Berita Soal Diagram Polisi Peras Pembeli Jam Tangan Richard Mille
Masyarakat janganlah mudah percaya dan terhasut dengan berbagai foto-foto yang beredar di dunia maya, seperti kumpulan photo dalam diagram yang sengaja disebarkan oleh akun fake, mereka telah memfitnah terkait isu pemerasan oleh jendral polisi yang sengaja di sebarkan melalui media sosial. Media sosial menjadi salah satu yang digunakan oleh berbagai kalangan untuk menyebarkan berita bohong atau hoax. Tak jarang berita atau kabar palsu pun tersebar hingga menimbulkan keresahan dan keonaran.
Secara umum kita mengenal kabar palsu itu dengan sebutan hoax. Hoax adalah berita bohong yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Terdapat orang yang sengaja membuat hoax agar masyarakat resah dan terjadi keonaran, sehingga bisa merugikan pihak yang difitnah. Salah satu berita hoax di media sosial tentang munculnya diagram pemerasan jam tangan Ricard Mille oleh polisi ternyata beritanya hanya kabar 'hoax' alias tidak benar. Berita ini sebelumnya sempat beredar di medsos. Namun berita ini sudah di klarifikasi langsung oleh pengacara yang bersangkutan dan pihak mabes polri pun sudah mengeluarkan noted bahwa itu merupakan hoax.
Pihak Tony Sutrisno mengumumkan bahwa isu tersebut adalah bohong alias hoaks yang berniat menjatuhkan martabat "jendral polisi” kata Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022). Kuasa hukum pihak Tony, Heru Waskito. Ia mengatakan isu pemeresan itu datang dari pihak yang tak bertanggung jawab yang hendak menyerang personal jendral polisi.
Heru menjelaskan isu pemerasan itu memang benar adanya. Namun, yang memerasnya bukanlah jendral melainkan dua oknum polisi setelah membuat laporan penipuan jam tangan Richard Mille. Ia menegaskan bahwa polri justru membantu kliennya yang diperas dua oknum polisi tersebut. Keduanya sudah disidang etik oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. "Tony justru mengungkapkan rasa terimakasih untuk provam yang pada saat itu ikut membantu Tony Sutrisno dengan menghukum tegas dua anak buahnya yang mencoba memeras Tony," imbuhnya.
Kordinator LAKSI Azmi Hidzaqi dalam siaran persnya mengatakan bahwa rupanya diagram dan pemberitaan polisi peras pengusaha hanyalah kabar hoax dari sebuah judul dan foto hoax dalam berita online. Selain itu kami menghimbau agar masyarakat jangan asal percaya dengan berita yang sumbernya belum jelas dan kami meminta agar masyarakat tidak lantas men-share berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya. Informasi cukup berhenti sampai di pribadi masing-masing. Dan kami juga meminta kepada anggota komisi III DPR semestinya tidak ikut terpancing dan berkomentar agar tidak membuat heboh beritanya, karena sudah ada klarifikasi langsung dari pengacaranya Heru Waskito.