54 Siswa Jadi Korban, SMK Metland Pecat Pelatih Futsal yang Diduga Predator Seks 

Sabtu 05 Feb 2022, 01:56 WIB
Kepsek SMK Meetland, Darmawan menunjukan aturan baku sekolah usai memecat terduga predator seks dengan korban 54 siswa. (Foto/billy adhiyaksa) 

Kepsek SMK Meetland, Darmawan menunjukan aturan baku sekolah usai memecat terduga predator seks dengan korban 54 siswa. (Foto/billy adhiyaksa) 

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dugaan kasus predator sesama jenis yang dilakukan pelatih futsal kepada anak didiknya

Sebanyak 54 siswa jadi korban, SMK Metland pecat pelatih futsal yang diduga predator seks.

Usai viral di sosial media (sosmed) Instagram, Kepala Sekolah (Kepsek) Metland langsung memecat pelatih yang diduga lakukan pelecehan terhadap siswa SMK Metland. 

Kepala SMK Metland, Darmawan mengakui bahwa pelatih berinisial G tersebut sempat melatih di sekolah mewah tersebut, dalam kurun waktu empat tahun. 

"Dia (G, red) adalah pelatih Futsal di Kabupaten Bogor, salah satu sekolah yang menggunakan jasa beliau adalah SMK Metland, dengan waktu melatih kurang lebih selama 4 tahun," ujar Darmawan saat ditemui Poskota di Jalan Kota Taman Metropolitan, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jumat (4/2/2022). 

Saat mendengar adanya perlakuan yang melanggar aturan di sekolahnya tersebut, Darmawan tanpa segan mengambil langkah tegas untuk memecat tanpa hormat pelatih yang diduga predator sesama jenis tersebut. 

"Karena hal yang terjadi tidaklah pantas di Dunia Pendidikan, dengan itu kami langsung memecat yang bersangkutan dan sudah kami amankan area sekolah supaya yang bersangkutan tidak ada dilingkungan sekolah lagi," tandasnya. 

Ia masih merasa tak menyangka atas kejadian yang terjadi bahkan dilakukan oleh pelatih olahraga yang menggambarkan kejantanannya. 

"Karena dilihat dari fisik, perilaku ataupun sikap beliau tidak menunjukkan hal-hal yang dibicarakan banyak orang hari ini," katanya heran. 

Bahkan, pada saat dirinya mengetahui informasi tersebut, ia langsung melakukan Koordinasi dengan pihak Kepolisian melalui Bhabinkantibmas dan Intelkam. 

"Bukan murid yang melapor tapi saya sendiri yang menyampaikan ke pada Polsek tentang hal yang terjadi," tukasnya. 

Berita Terkait

News Update