Dalam upaya mempercepat transisi energi bersih, terutama di negara berkembang, komitmen tegas telah dibuat pada KTT G20 Roma dan COP26 Glasgow.
Dengan bantuan Forum B20, G20 dapat bergerak cepat ke implementasi sektor energi dengan menempatkan kerangka kerja untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris.
Dengan demikian, dunia usaha dan Pemerintah harus dapat bersinergi dan yang tidak kalah penting adalah agar pada Forum B20, setiap negara harus dapat mengesampingkan perbedaan politik serta meningkatkan kerjasama dengan anggota B20 lainnya.
“Kita juga perlu bermitra dengan sektor bisnis untuk memastikan pemulihan yang lebih hijau. Tanpa dukungan keuangan yang nyata dan berkelanjutan, kita mungkin tidak dapat mencapai target 'emisi nol bersih global' pada pertengahan abad ini, di tahun 2060,” pungkas Menko Airlangga.
Acara B20 Inception Meeting yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo tersebut, turut dihadiri secara daring dan luring antara lain oleh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, Chair B20 Shinta Kamdani, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasyid, Executive Chairman of the World Economic Forum Klaus Schwab, dan para delegasi dari berbagai negara B20.(*/tri)