Ada juga reaksi keras dari beberapa orang Australia, yang hidup di bawah lockdown Covid yang lama dan ketat. Mereka mengizinkan Djokovic masuk meskipun tidak divaksinasi.
Adapun Djokovic ditahan selama berjam-jam di kontrol imigrasi bandara Melbourne, dan kemudian menghabiskan berhari-hari di hotel imigrasi.
Beberapa hari kemudian visanya dipulihkan oleh seorang hakim, yang memerintahkan pembebasannya.
Hakim tersebut memutuskan bahwa pejabat perbatasan mengabaikan prosedur yang benar ketika dia tiba.
Namun, pada Jumat malam di Melbourne, Hawke membatalkan visa Djokovic di bawah kekuasaan terpisah dalam Undang-Undang Migrasi Australia.
Atas tindakannya itu, Hawk memiliki kemungkinan untuk mendeportasi siapa pun yang dia anggap berpotensi berisiko terhadap kesehatan, keselamatan, atau ketertiban masyarakat Australia.
Hal tersebut terjadi setelah Djokovic menyampaikan tuduhan bahwa dia telah membuat pernyataan palsu pada formulir perjalanannya, yang menyatakan bahwa dia tidak bepergian dalam 14 hari sebelum kedatangannya di Australia, padahal sebenarnya dia pernah ke Spanyol.
Dia mengatakan kesalahan itu dibuat oleh agennya, menyebutnya human error dan menganggap bahwa apa yang dilakukannya itu tidak disengaja. (Ibriza Fasti Ifhami)