Cegah Varian Covid-19 Baru Masuk Indonesia, 11 WNA dari Negara Ini Dilarang Masuk

Senin 29 Nov 2021, 15:25 WIB
Bandara Internasional Soekarno-Hatta.  (iqbal)

Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (iqbal)

"Dan kami akan berada di depan dengan Imigrasi dan kami akan melihat apakah ada riwayat perjalanan atau pernah tinggal di 11 negara yang tidak boleh masuk ke Indonesia," jelasnya. 

Dia mengaku sampai saat ini belum terdapat WNA dari negara tersebut yang masuk.

Dirinya memastikan akan kembali mendeportasi WNA tersebut jika ditemukan masuk ke Indonesia. 

"Sekarang belum ada berita yang sudah masuk, tapi kalau ada yang masuk hari ini, kami pasti merekomendasikan untuk imigrasi untuk melakukan deportasi," jelasnya. 

Lebih jauh dr Koko menjelaskan, saat ini setiap pelaku perjalanan Internasional baik WNI maupun WNA dilakukan swab PCR sesaat setelah tiba di Bandara Soetta.

Apabila ditemukan ada penumpang yang positif, hasilnya langsung dikirim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) untuk proses menentukan varian Covid-19  atau genom sequencing agar dapat ditangani lebih lanjut. 

"Dan kemudian kegiatan yang kami lakukan sekarang adalah, seluruh yang positif nantinya kita kan sekarang melakukan PCR di Bandara.

Apabila hasilnya positif akan kami kirimkan ke Badan Litbangkes untuk melakukan genom sequencing," ujarnya. 

Dirinya menambahkan untuk pelaku perjalanan internasional yang berkewarganegaraan Indonesia (WNI) dari luar negeri diizinkan memasuki Indonesia dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat. 

"Tapi yang jelas, WNI masih diperkenankan untuk bisa masuk ke Indonesia. Kalau WNI yang jelas berbeda penanganan karantinanya. Dia akan dikarantina lebih lama yaitu selama 14 hari," ujar dr Koko.

Meski begitu, pihak KKP Kelas I Soekarno-Hatta tetap memperketat pengawasan terhadap WNI yang memiliki riwayat perjalanan ke 11 negara tersebut. 

"Apabila ditemukan, dia akan dipastikan tertangani dengan baik dan tidak ada penyebaran. Dan kami kalau memang ditemukan, kami akan melakukan tracing kontaknya dengan ketat dan melakukan swab setiap kontaknya tidak terjangkit dengan varian baru," pungkasnya. (muhammad iqbal) 

Berita Terkait

News Update