Angka Kriminalitas Tinggi, Warga di Kota dan Kabupaten Bekasi Was-Was

Sabtu 09 Okt 2021, 05:00 WIB
Nur Taufik (Kurir Lazada) menjadi korban begal di kawasan Jababeka 1, Cikarang Utara, Rabu (06/10/2021) lalu. (ist)

Nur Taufik (Kurir Lazada) menjadi korban begal di kawasan Jababeka 1, Cikarang Utara, Rabu (06/10/2021) lalu. (ist)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Mengkhawatirkan, dalam dua Minggu terkahir, aksi tindakan Kriminalitas di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi tak henti-hentinya bermunculan.

Hal tersebut membuat masyarakat menjadi resah karena takut jika dirinya menjadi salah satu mangsa yang diincar para pelaku kejahatan.

Kejahatan dalam dua pekan terakhir di antaranya, seorang ustadz di Cikarang Barat menjadi korban begal di kampung Babakan, Mustikasari Mustikajaya, pada, Selasa (21/09/2021) pada pukul 03.00 dini hari. 

Bagian punggung terkena bacok dan mengalami 50 jahitan, yang tersebar di belakang tubuh korban. 

Pelaku menurut ustaz, RM Jamil (38) yaitu sebanyak enam hingga tujuh orang pelaku dengan perawakan orang dewasa.

Diketahui, pada 28 September 2021 lalu, Polres Metro Bekasi Kota mengumpulkan sejumlah bukti yaitu puluhan motor yang dicuri oleh pelaku yang berhasil diselidiki berada di Rawalumbu, Bekasi Timur. 

Sementara, yang terdekat ialah, pembobolan brangkas yang di dalamnya terdapat sejumlah uang milik minimarket (Alfamart) di jalan raya hankam, Jatimelati, pondok gede, pada Selasa (05/10/2021) 

Diketahui bahwa para pelaku menjebol tembok belakang minimarket tersebut, serta mematikan kamera pengawas CCTV toko tersebut.

Menurut Kompol Erna Ruswing Andari, Kasie Humas Polres Metro Bekasi, bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap pelaku yang membobol minimarket tersebut.

Sementara itu diwilayah Kabupaten Bekasi, korban nampak setiap waktu kian berjatuhan, pihak kepolisian pun seperti kalang kabut dibuat oleh para pelaku-pelaku tersebut.

Kejadian itu dimulai pada seorang remaja bernama Rizky (16), yang tewas di pangkuan kekasihnya (S) di tepi danau perumahan Dharmawangsa, Tambun Utara, pada Jum'at (24/09/2021) lalu, sekitar pukul 23.00 wib.

Diketahui, bahwa korban sempat melawan dua pelaku yang sempat mondar-mandir memperhatikan dua sejoli tersebut. 

Dua pelaku melakukan penusukan di dada kiri korban, karena pelaku meminta sejumlah uang serta handphone milik korban di dasboard motor diambil oleh pelaku.

Sehingga korban melawan dan tak segan pelaku menganiaya hingga korban (Rizky) tewas di lokasi kejadian.

Kedua, seorang ibu bernama Siti Atikah atau Embon (37) tiba-tiba diserang oleh pelaku yang hingga saat ini pihak kepolisian belum dapat mengungkapkannya.

Korban merupakan pemilik warung yang tewas bersimbah darah disekujur tubuhnya, tergeletak di kursi warung miliknya, pada Kamis (30/09/2021), sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut saksi warga Sarif (70) seorang tukang kebun yang tak jauh dari lokasi, mengatakan bahwa saat ia hendak ke ladang, ia sempat mampir ke warung kopi milik Embon, namun hanya sebentar karena ia hanya membeli kudapan ringan.

Setelah itu datang pria dengan perawakan kurus, korban dan pria tersebut sempat berbincang, namun ia tak tahu lagi, dan tiba-tiba pukul 11.00 siang, warga telah berkumpul melihat jasad Embon belumuran darah.

Yang ketiga ialah korban seorang kurir ekspedisi (lazada) di Harja Mekar, diketahui bernama Nur Taufik (38).

Peristiwa tersebut terjadi pada, Rabu (06/10/2021) pukul 01.00 dini hari, di kawasan Jababeka 1 Blok (K), Desa Harjamekar, Kecamatan Cikarang Utara kabupaten Bekasi.

Korban diikuti saat hendak pulang oleh pelaku yang berjumlah dua orang dengan mengendarai motor Honda Vario putih. 

Tak lama pelaku langsung meghadang laju motor Taufik, dan melakukan penganiayaan dengan cara membacok lengam korban, hingga tangan kanan tersayat, dan yang paling parah ialah tangan kiri dengan jari hampir Putus.

Menurut Kompol Yulianto, Humas Polres Metro Bekasi Kabupaten, bahwa pihaknya kini telah melakukan patroli secara masif.

"Pihak kepolisian tentu bekerja sangat keras, dan selalu berusaha meningkatkan keamanan, kami juga melakukan patroli secara rutin, di lokasi-lokasi rawan di wilayah kabupaten Bekasi," singkat Kompol Yulianto , Jum'at (08/10/2021) malam.

Sementara itu, AKBP Heri Purnomo Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, mengatakan bahwa semenjak (dua bulan) PPKM dilonggarkan, terakhir terdapat peningkatan kasus kriminalitas yang terjadi di wilayah Kota Bekasi.

"Kita berusaha upayakan untuk antisipasi itu, ada dua, pencegahan dan penindakan, untuk pencegahan yaitu meningkatkan patroli, lalu untuk penindakan dengan pengungkapan, dan penanganan, serta penangkapan perkara," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa peningkatan patroli terus ditingkatkan oleh tim Satreskrim (satuan reserse kriminal) dan tim gabungan lainnya.

"Dilakukan patroli skala besar, tidak hanya Reskrim (Polri) tapi juga melibatkan kodim, Satpol PP, yang kegiatannya dimulai pada pukul 9 malam, hingga waktu dini hari," ujar AKBP Heri Purnomo.

Menurut penuturan warga yaitu Firman Kuncoro sebagai pemilik usaha toko roti di kawasan Bantargebang mengatakan, bahwa dirinya sangat risau akan maraknya aksi kejahatan di wilayah Kota Bekasi.

Namun dirinya mengungkapkan bahwa kejadian tersebut seharusnya kembali pada diri masing-masing untuk selalu waspada.

"Kembali ke masing-masing yah, harus selalu waspada, hindari jalan yang memang rawan apalagi gelap," ujar Firman Kuncoro (30).

Apalagi sebagai pemilik usaha, menurutnya itu juga bisa menjadi bahan untuk para pelaku perampokan.

"Saya kan usaha roti, takut juga kalo sampai kejadian, saya juga was-was, tapi beruntung masih dilindungi Tuhan," sambugnya, Jum'at (08/10/2021) malam

Selain itu, Cahyo Nugroho (26) pemuda asal Babelan, Kabupaten Bekasi yang bekerja di wilayah Karawang turut merasakan kekhawatiran dengan adanya kriminalitas yang terjadi di wilayah kabupaten Bekasi akhir-akhir ini.

"Meski saya kerja ke Karawang, tapi saya kalau pulang malam rada takut, apalagi di kawasan Jababeka," ujarnya

Selanjutnya, di wilayah Babelan baru saja terjadi pembegalan, namun ia belum mengetahui persis kronologinya.

"Baru aja katanya ada begal, tapi saya kurang tahu kronologinya," ucapnya.

Menurut nya hal itulah ada kaitannya dengan efek pandemi Covid, bahwa para remaja atau orang-orang tak memiliki kegiatan positif melakukan tindakan kriminalitas. (Kontributor/Ihsan Fahmi

Berita Terkait

News Update