Bijak Beraktivitas di Era PPKM

Kamis 09 Sep 2021, 07:52 WIB
Bijak Beraktivitas di Era PPKM. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Bijak Beraktivitas di Era PPKM. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

TETAP waspada, tidak perlu ketakutan yang berlebihan, tetapi juga tidak beraktivitas yang berlebihan. 

Itulah sikap bijak merespons situasi pandemi belakangan ini, di tengah melandainya kasus Covid-19.

Tetap waspada dapat dimaknai untuk selalu mematuhi ketentuan PPKM level yang diterapkan di daerahnya, selain tidak abai menjalankan protokol kesehatan pada situasi apapun.

Tidak ketakutan yang berlebihan bisa diartikan tidak perlu trauma dengan menutup diri secara berlebihan.

Tidak selamanya harus “mengurung diri” dalam kamar, sebagaimana orang sedang isolasi mandiri.

Kecuali, situasi lingkungan yang tidak memungkinkan dan kondisi kesehatan, tidak mengizinkan.

Mencegah penularan memang harus dilakukan dengan membatasi mobilitas dan menyeleksi aktivitas mana yang perlu dilakukan, aman dan nyaman dari penularan atau sebaliknya berpotensi terjadinya penularan.

Jangan karena jumlah yang terkonfirmasi kian berkurang, pasien baru jumlahnya makin sedikit, lantas bebas beraktivitas tanpa batas.

Data memang menyebutkan perkembangan kasus Covid-19 sejak akhir Agustus terus melandai.

Jumlah kasus baru terus menurun dari hari ke hari, dari puncaknya di atas 50 ribu per hari pada pertengahan Juli lalu, kini di dibawah 10 ribu kasus per hari.

Maknanya target PPKM sudah tercapai. Yang diperlukan sekarang adalah, selain mempertahankan angka di bawah 10 ribu, juga menekan angka menjadi di bawah 5 ribu.

Ini akan tercapai, jika kita semua bijak menyikapi perkembangan kasus Covid seperti yang disebutkan di awal tulisan ini.

Bijak dalam perilaku dan perbuatan di era PPKM ini untuk saling melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan virus corona.

Ingat! Virus corona belum sirna. Varian Delta masih ada di sekeliling kita yang setiap saat dapat menerpa kita semua,

Termasuk yang sudah menjalani vaksin, jika kita lepas kendali dalam beraktivitas.

Tidak memakai masker di tengah keramaian , tidak menjaga jarak di tengah kerumunan, bagian dari perilaku lepas kendali.

Jika masih banyak yang lepas kendali, tidak berupaya melindungi diri mencegah penularan ketika beraktivitas, maka bukan penurunan kasus yang kita dapat, tetapi potensi kenaikan kasus menjadi ancaman kita bersama.

Patut menjadi kewaspadaan, jika kita lolos masuk fasilitas publik (pusat perbelanjaan/industri dan perdagangan, perkantoran, kuliner) karena mengantongi sertifikat vaksin, bukan lantas bisa bebas beraktivitas selama berkegiatan di fasilitas publik tersebut.

Bebas di sini, dalam artian abai menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Sikap bijak tak hanya bagi pengunjung, juga pengelola pusat perbelanjaan, kuliner dan tempat-tempat umum lainnya yang sudah boleh dikunjungi masyarakat.

Tentu, dengan menaati ketentuan PPKM seperti jam operasional, tidak menimbulkan kerumunan, meski yang berkunjung telah divaksin.

Perlu diingat pula varian Delta lebih cepat menyebar. Para ahli mengingatkan tingkat penularannya seperti cacar air.

Orang yang sudah divaksinasi pun berisiko tertular virus ini.

Mari bersikap bijak dalam beraktivitas di era PPKM. (Jokles)

Berita Terkait

News Update