Awas, Euforia Bisa Bikin Terlena

Sabtu 04 Sep 2021, 09:30 WIB
Awas, Euforia Bisa Bikin Terlena. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Awas, Euforia Bisa Bikin Terlena. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

PERKEMBANGAN kasus Covid-19 di Provinsi Banten dan Jawa Barat, dua daerah yang berdekatan dengan DKI Jakarta, kian membaik.

Sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Banten, berstatus zona kuning atau risiko rendah dalam penyebaran Covid-19.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten menyebutkan 7 daerah berada di zona kuning, masing – masing Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangsel, Kabupaten Serang, Kabupaten Cilegon, Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Hanya Kota Serang yang masih zona orange, risiko sedang penyebaran Covid-19.

Sementara Jawa Barat, meski masih menempati posisi 3 besar sebagai provinsi penyumbang penambahan kasus positif harian secara nasional, tetapi penambahannya cenderung mengecil.

Pada Selasa (31/8/2021), dengan penambahan kasus positif nasional 10.534, Jawa Barat menempati posisi kedua sebagai penyumbang kasus terbesar dengan angka 1.127.

Hari berikutnya, Rabu (1/9/2021), kasus positif  secara nasional bertambah 10.337, sedangkan Jawa Barat dengan kasus baru 1.255 menempati peringkat pertama penyumbang terbesar.

Kamis (2/9/2021), Jawa Barat dengan penambahan kasus 791 menempati posisi ketiga sebagai penyumbang terbesar penambahan kasus nasional sebesar 8.955.

Terdapat penurunan posisi dan jumlah kasus baru yang dicetak Jawa Barat.

Dilihat dari penyebaran virus corona, sebagian besar daerah Jawa Barat berisiko sedang – zona orange. 

Tercatat 21 kabupaten/kota masih ditetapkan sebagai zona orange, termasuk kabupaten/kota yang masuk kawasan Jabodetabek.

Hanya 6 daerah yang berzonasi kuning, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Indramayu, Majalengka, Cianjur dan Sukabumi.

Enam daerah kabupaten inilah yang sudah diterapkan PPKM level 2, selebihnya PPKM level 3 sejak 31 Agustus – 6 September 2021 sebagaimana Instruksi Mendagri No 38 Tahun 2021 tentang PPKM.

Secara keseluruhan terdapat tren positif di wilayah Jawa Barat dalam penanganan pandemi, selain jumlah keterisian tempat tidur rumah sakit yang terus menurun akibat angka kesembuhan yang kian meningkat.

Meski begitu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berkali – kali mengingatkan masyarakat untuk tidak euforia dengan penurunan kurva pandemi.

Alasannya, mutasi dan kemunculan varian baru akan terus berjalan berdasarkan sifat alamiah virus.

Yah, virus corona akan terus bermutasi. Itu tidak bisa ditolak.Ada varian impor, ada juga yang lokal. Para ahli terus menganalisa varian baru virus corona.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru – baru ini menginformasikan adanya varian baru yang disebut varian Mu yang oleh para ahli dikenal dengan sebutan B.1621.

Kabarnya, varian MU sudah terdeteksi di 32 negara, dengan kasus terbanyak di kawasan Amerika. Sementara kita tahu, kasus Covid di AS sekarang sedang melonjak.

Kita berharap varian MU tidak sampai masuk negeri kita. Mari kita cegah dengan senantiasa meningkatkan disiplin protokol kesehatan 5M, selain mematuhi aturan PPKM.

Jangan euforia karena bisa membuat kita terlena. Jangan sampai level PPKM yang sudah turun, naik lagi. (jokles)

News Update