Berdasarkan keterangan Didi, sejak ia kecil sampai sekarang yang air di kolam pemandian batu quran tidak pernah surut meski kemarau panjang melanda.
Meski air dalam kolam tersebut terlihat tenang Sesungguhnya air itu mengalir dengan sangat deras. Derasnya air bisa disaksikan dari saluran pembuangan yang berada di belakang kolam pemandian khusus perempuan.
"Alhamdulillah kemarau enggak pernah surut," katanya.
Humaedi, seorang warga Tanjung Lesung yang datang ke pemandian Batu Quran, mengaku baru pertama kali datang ke tempat itu. Padahal dia sudah mengetahui keberadaan pemandian batu quran itu sudah sejak kecil.

Oleh-oleh makanan kecil di Batu Quran.(luthfillah)
Sebelum ke pemandian batu quran ia bersama anggota keluarganya terlebih dahulu berziarah ke makam Syekh Maulana Mansyur di Cikaduen.
Pemandian Quran merupakan salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Karena ramai maka penduduk sekitar membuka warung dan menjual sejumlah kebutuhan bagi peziarah.
Beberapa warga menjual makanan khas Pandeglang yang bisa dibeli pengunjung sebagai buah tangan.
Beberapa makanan khas itu misalkan keripik sukun, keripik kulit melinjo, kolang-kaling, asam kuranji, ceplis, emping melinjo, dan lain-lain.
Harga makanan ini cukup terjangkau dari mulai Rp5.000 terbungkus sampai Rp10.000. (Kontributor Banten/Luthfillah)