USIA sudah 36 tahun, Karnadi belum juga menikah. Ternyata betah jadi bujang lapok karena hobinya boking cewek online. Tapi kali ini Karnadi asal Prabumulih (Sumsel) itu sial banget.
Dia sudah membayangkan diservis cewek aduhai, yang datang malah dua waria preman. HP dan uang Karnadi dirampas, bahkan dihajar pula.
Di era digital ini, makanan dan barang apa saja bisa dipesen secara online. Bukan sekedar menu-menu pengisi perut, bahkan untuk keperluan di bawah perut juga bisa.
Taripnya pun macam-macam, dari yang ratusan ribu sampai puluhan juta. Lihat di Mbah Google sudah banyak bisnis esek-esek online digulung petugas, termasuk sejumlah artis jadi urusan polisi gara-gara jual “aset” di masa pandemi Covid-19.
Karnadi warga Prabumulih termasuk lelaki yang gemar pesen cewek online. Pantas saja hingga usia segitu belum juga menikah, karena suka “ngeteng”. Agaknya dia punya prinsip, buat apa beli kambing jika makan sate juga sama lezatnya.
Pelihara kambing (nikah) kan ribet banget. Ya harus siapkan kandang, tiap hari kasih ramban (rumput), kalau butuh sate harus dimasak dulu. Ribet banget deh ah!
Lewat aplikasi MiChat Karnadi kali ini tertarik ada tawaran cewek online, yang wajah dan bodinya sangat menggugah selera. Taripnya pun tak begitu mahal, hanya Rp 750.000,- tanpa PPN 10 persen lagi.
Maka Karnadi segera boking di sebuah hotel di kotanya. Ibarat makanan, nanti makannya sedikit demi sedikit saja biar tak cepat habis.
Transaksi mesum itu kala itu masih bulan Ramadan, 3 hari sebelum Idul Fitri. Yang unik, cewek pesanan itu akan datang sekitar pukul 05.00 pagi, habis imsyak.
Masak, bulan puasa masih mikir begituan? Mending iktikaf di mesjid malah dapat pahala, bukannya ngurusin paha.
Benar saja, tepat pukul 05.00 pagi kamar Karnadi diketuk seseorang. Begitu dibuka, yang datang bukan cewek cantik, tapi dua orang waria yang badannya keker-keker dan suaranya berat.
