4. Dapat membantu mengatasi osteoartritis
Osteoartritis adalah masalah kesehatan yang umum. Penyakit ini membuat peradangan kronis pada sendi, akibat kerusakan pada tulang rawan. Dalam sebuah penelitian menemukan bahwa orang dapat menggunakan jahe untuk mengobati penyakit ini.
Jahe terbukti efektif meredakan rasa nyeri. Studi lain di tahun 2011, menemukan bahwa kombinasi jahe topikal, damar wangi, kayu manis, dan minyak wijen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada orang dengan osteoartritis lutut.
5. Menurunkan gula darah
Manfaat jahe juga dapat menurunkan gula darah secara drastis. Gula darah disebut-sebut jadi sebab meningkatnya faktor risiko penyakit jantung. Dalam sebuah studi tahun 2015 terhadap 41 peserta dengan diabetes tipe 2, bahwa 2 gram bubuk jahe per hari dapat menurunkan gula darah sebesar 12 persen. Jahe juga secara dramatis dapat meningkatkan kadar hemoglobin.
6. Mengobati gangguang pencernaan
Gangguan pencernaan kronis ditandai dengan rasa sakit yang berulang dan ketidaknyamanan di bagian atas perut. Cara meredakannya dengan melakukan membersihkan saluran pencernaan. Dalam sebuah penelitian tahun 2011, orang dengan gejala dispepsia fungsional, yaitu gangguan pencernaan tanpa penyebab yang diketahui, diberikan kapsul jahe atau plasebo. Satu jam kemudian, mereka semua diberi sup. Butuh waktu 12,3 menit untuk mengosongkan perut pada orang yang menerima jahe. Efek ini juga terlihat pada orang tanpa gangguan pencernaan.
7. Mengurangi kadar kolesterol
Kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi sangat terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Makanan yang dimakan dapat memiliki pengaruh kuat pada kadar LDL. Dalam sebuah studi tahun 2018 terhadap 60 orang dengan hiperlipidemia, 30 orang yang menerima 5 gram bubuk jahe setiap hari, mengalami penurunan kadar kolesterol LDL (buruk) sebesar 17,4% selama periode 3 bulan.
8. Mengurangi nyeri haid
Manfaat jahe bagi kesehatan berikutnya adalah mengurangi rasa nyeri akibat datang bulan. Khasiat jahe sebagai pereda nyeri haid ini sudah dilakukan sejak zaman dulu. Dalam sebuah penelitian tahun 2009, 150 wanita diinstruksikan untuk mengonsumsi jahe atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) selama 3 hari pertama periode menstruasi. Ketiga kelompok menerima empat dosis harian baik bubuk jahe (250 mg), asam mefenamat (250 mg), atau ibuprofen (400 mg). Hasilnya, jahe bisa mengurangi rasa sakit ketimbang dua obat lainnya.
9. Mencegah kanker