Mengapa Masih Melanggar Prokes

Rabu 10 Feb 2021, 06:30 WIB

DI BEBERAPA daerah kini banyak diterapkan sanksi sosial bagi warga yang melanggar disiplin protokol kesehatan.

Bentuk sanksinya pun beragam dari hal yang ringan hingga berujung denda.

Sanksi sosial mulai dari menyapu jalan lingkungan, hingga membuat peti diterapkan. Bahkan, pernah pelanggar prokes diberikan sanksi tidur di peti mati pun dilakukan.

Hasilnya efek jera didapatkan, tetapi belum maksimal. Pelanggaran masih ditemui di sana sini. Malah disaat pembatasan sedang digiatkan.

Selama 4 pekan penerapan PPKM di Jawa dan Bali ( sejak 11 Januari hingga 8 Februari 2021), tercatat 29 juta orang melanggar prokes. Artinya setiap harinya rata -rata sebanyak 1 juta orang melanggar prokes.

Ini bukan angka yang kecil.

Pertanyaannya mengapa masih melanggar prokes?

Jawabnya cukup beragam, seberagam sanksi yang telah diberikan. Seberagam latar belakang mereka  yang melanggar.

Satu di antaranya karena kejenuhan, dirinya merasa terkekang karena adanya pembatasan mobilitas, pembatasam aktivitas di luar rumah.

Sifat jenuh dapat dipahami mengingat sudah sebelas bulan lamanya kita wajib menjalani norma baru dengan menerapkan 3M.

Kebiasaan baru yang sebelumnya tidak kita jalankan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Berita Terkait

Kejamnya Manusia Pada Sesama

Rabu 10 Feb 2021, 09:45 WIB
undefined

Kapok, Kapok Sambal

Selasa 16 Feb 2021, 09:45 WIB
undefined

News Update