JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada lima orang yang melakukan gerakan kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat. Menurutnya, gerakan tersebut dinilai berlangsung secara sistematis.
“Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang. Terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu,” kata AHY di kantor DPP PD, Jakarta, Senin (1/2/2021).
AHY mengatakan, untuk yang non-kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan.
"Yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," katanya.
Baca juga: Demokrat Beberkan Kisi-kisi Pertanyaan untuk Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit, Berikut Daftarnya
AHY memilai, apa yang disampaikannya merupakan penjelasan tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan PD secara inkonstitusional itu. Salah satunya, sebagai pembelajaran bagi seluruh pihak. Sebab hal ini bisa saja terjadi pada partai politik lainnya.
AHY menuturkan, pihaknya menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader PD di pusat dan daerah sekitar 10 hari lalu.
“Tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis,” ucap AHY.
Baca juga: AHY Dirikan Komunitas Overlanding Indonesia Sebagai Wadah Penggemar Jelajah Nusantara
Menurut AHY, para pimpinan dan kader PD yang melapor, merasa tidak nyaman dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian ketua umum PD.
“Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti dengan paksa ketua umum PD tersebut, dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung,” beber AHY. (rizal/ys)