JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta resmi memulai aksi mogok produksi mereka pada Jumat (1/1/2021).
Aksi yang digelar hingga Minggu (3/1/2021) besok agar pemerintah segera berupaya menurunkan harga kedelai yang saat ini sangat tinggi.
Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo mengatakan, aksi mogok yang dilakukan pihaknya sebagai bentuk protes. Pasalnya, saat ini harga kedelai telah mencapai Rp9.200 perkilogram dari yang sebelumnya Rp7.200 perkilogram. "Sampai 3 Januari 2021 para pengrajin tempe tahu berhenti produksi," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (2/1/2020).
Baca juga: Pengrajin Tahu Tempe di Johar Baru Ancam Mogok Massal Produksi
Dikatakan Handoko, seruan mogok produksi ini tertuang dalam dalam surat 01/Puskopti/DKI/XII/2020 yang dikeluarkan Puskopti DKI Jakarta pada 28 Desember 2020 lalu.
Dan mengacu pada surat itu aksi mogok produksi sebenarnya sudah dimulai sejak malam pergantian tahun baru 2021, tepatnya Kamis (31/12/2020) kemarin. "Nanti malam Senin tanggal 3 Januari 2021 baru ada penjualan di pasar," ujarnya.
Handoko mengatakan, ketika nantinya kembali memproduksi dan berjulan, pihaknya menghimbau pengrajin menaikkan harga jual minimal 20 persen, maksimal 30 persen.
Baca juga: Harga Ikan dan Daging Ayam di Pasar Naik, Emak-emak Borong Tahu Tempe Biar Hemat
Dan selama masa mogok, Puskopti DKI yang menaungi 5.000 UKM se-DKI mengimbau seluruh pengrajin menjaga kedamaian, kekompakan.
"Jangan sampai merugikan sesama anggota dan pengrajin tempe tahu yang mengakibatkan melanggar hukum," tuturnya.
Bila ada pengrajin yang tak mengindahkan seruan, kata Handoko, pastinya akan mengakibatkan kerugian pada orang lain, melanggar hukum menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing.