Dari Aksi 1812, 177 Orang Ditangkap 26 Diantaranya Reaktif Covid-19 dan 2 Petugas Disabet Samurai

Sabtu 19 Des 2020, 08:05 WIB
Massa aksi1812 di kawasan Gambi, Jakarta Pusat.(dok/deny)

Massa aksi1812 di kawasan Gambi, Jakarta Pusat.(dok/deny)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Aksi demonstrasi 1812 yang digelar serentak oleh Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI disejumlah daerah di tanah air berjalan aman dan kondusif, Jumat (18/12/202).

Para pendemo menuntut pengusutan kematian 6 Laskar FPI dan pembebasan Habib Rizieq Shihab (HRS) dari tahanan.

Di Jakarta ratusan massa Aksi 1812 berlangsung di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, sempat dipukul mundur petugas gabungan TNI-Polri karena tidak mengindahkan himbauan petugas saat berkerumun ditengah pandemi Covod-19.

Para pendemo kabur ke sejumlah jalan di area kawasan Gambir, salah satunya di Jalan Jatibaru Raya, Gambir Jakarta Pusat.

Baca juga: Dua Anggota Polisi yang Disabet Samurai Peserta Aksi 1812, Sehat dan Diperbolehkan Pulang

Disini massa banyak yang bersembunyi masuk ketaman dan perkantoran kemudian diamankan petugas.

Dari massa Aksi 1812 itu, polisi mengamankan 177 orang di sejumlah wilayah termasuk di kawasan Patung Kuda. 

Dari jumlah tersebut 26 orang yang diamankan di wilayah positig reaktif Covid-19 dari hasil Rapid Test.

"Ada 26 orang di wilayah kita lakukan Rapid Test dan reaktif Covid. Mereka langsung kami kirim ke Wisma Atlit untuk menjalani Swab Test. Sedangkan 151 orang lainnya masih menjalani Rapid Test dilakukan petugas Polri TNI dan Pemprov DKI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Waduhh... Mau Aksi 1812 di Istana, 2 "Jawara Betawi" Bawa Sajam Terciduk di Jalan Yos Sudarso Jakut

Yusri mengatakan, operasi kemanusiaan dengan patroli sekala besar bersama TNI Polri dan Pemerintah Provinsi sejak pagi penyisiran sejumlah wilayah. 

“Operasi menerapkan 3T (testing tracing dan treatment) ini ditujukan kepada kelompok-kelompok kerumunan yang hendak ikut aksi demo," ujar Yusri.

Dari penangkapan itu, jelas Yusri pihaknya menyita barang bukti ganja, berbagai macam senjata tajam hingga mobil orasi saat demonstrasi di Patung Kuda.

"Di Depok kita amankan ganja, dari seorang pemuda hendak ikut demo. Kemudian ada sajam, termasuk mobil komando orasi. Kita bawa ke Polda Metro Jaya," tukasnya.

Baca juga: Merangsek ke Istana Negara, Massa Aksi 1812 Didorong Mundur ke Patung Kuda dan Gambir

Dalam aksi itu, sambung Yusri dua anggota Polri terluka sabetan senjata tajam saat massa dibubarkan di area Gedung Gubernur DKI.

"Ada dua petugas kami terluka, pakai samurai oleh massa. Satu anggota reserse dan satu lagi anggota saya dari humas. Sudah mendapat perawatan," pungkas Yusri.

Terkait dua anggota Polri terluka, sambung Yusri menandakan bahwa apa yang sudah disampaikan sebekumnya terbukti.

Karena itu operasi kemanusian diterapkan, jika massa tidak mengindahkan pihaknya akan laksanakan operasi penegakan hukum prokes Covid -19.

Baca juga: Polres Jaktim Sekat Dua Titik Perbatasan, untuk Batasi Pergerakan Peserta Aksi 1812

Yusri mengaku, semua yang diamankan akan dilakukan proses hukum sesuai hukum yang berlaku.

"Yang diamankan masih kita datakan ulang, karena kita akan lakukan proskes, kemudian kita lakukan pemeriksaan. Apakah bisa dikenakan UU No 6 atau No 4 maupun KHUP. Kalau memang ada ajakan, kita proses sesuai dengan undang-undang," katanya.

Yusri menyebutkan, secara keseluruhan aksi massa berjalan kondusif. Para pendemo sudah bubar, setelah diberikan imbauan melalui pengeras suara bahwa Jakarta masih zona merah Covid-19 dan berpotensi menyebarkan virus corona.

Baca juga: Angkut Simpatisan Aksi 1812, Bus PO Arimbi Dipaksa Putar Arah oleh Polres Serang

"Alhamdulillah semua berjalan baik, massa membubarkan diri setelah kita sampaikan lewat pengeras suara bahwa jakarta masih zona merah untuk Covid-19. Tidak boleh melakukan kegiatan yang sifatnya berkerumun bisa menularkan penyebaran covid," pungkasnya. (ilham/tri)

Berita Terkait

News Update