Ini Cara Aman Menyusui di Masa Pandemi Virus Corona

Jumat 06 Nov 2020, 22:15 WIB
ilustrasi ibu menyusi

ilustrasi ibu menyusi


JAKARTA, POSKOTA.CO.ID-- Penyebaran virus corona atau covid 19 membuat hampir semua orang ekstra hati-hati melakukan aktivitasnya, salah satunya adalah para ibu yang baru melahirkan dan menyusui bayinya.

Meskipun belum ditemukan kasus bahwa bayi yang baru lahir terpapar virus corona seusai dilahirkan oleh ibu yang terpapar virus corona.

Dan di masa pandemi ini, setiap ibu yang akan melahirkan selalu dilakukan tes swab oleh rumah sakit.

Tes itu dimaksudkan agar pihak rumah sakit sudah mempersiapkan segala keperluan si ibu yang terindikasi positif dan juga tenaga medisnya. 


“Sampai sekarang masih diteliti, dan belum terbukti ada penularan (dari ibu ke bayinya, Red) selama kehamilan dan persalinan," dr Kathleen Juanita Gunawan Sp.OG 

"Walaupun ada laporan juga kasus bayi kena di dalam kandungan. Karena virus ini masih baru, jadi memang masih diteliti terus,” tambah dr Kathleen.

Pemberian ASI mutlak dilakukan karena ASI adalah makanan terbaik buat bayi.

Bahkan, ASI dari ibu yang dinyatakan positif terkena virus corona sampai saat ini belum terbukti bisa menularkan sehingga ASI tetap bisa diberikan.

Agar proses menyusui bisa berhasil, juga bisa dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD).

Baik menyusui dan IMD, ibu yang positif harus menggunakan masker.

Jangan Panik
Dokter Kathleen menegaskan, proses kehamilan, dan melahirkan di era pandemi ini jangan membuat panik, agar 1000 hari kehidupan anak bisa tumbuh kembang optimal.

Selain tetap kontrol, ibu juga harus tetap bahagia, dan jangan stres.

Berikut saran pemeriksakan dengan alat USG (ultrasonografi) yang harus dilakukan selama kehamilan:

- Satu kali pada usia kehamilan 0-14 minggu (3 bulan) gunanya untuk mendeteksi adanya kelainan yang mungkin dialami oleh ibu hamil dan janinnya.

- Dua kali di trimester 2 (usia kehamilan 3-7 bulan), gunanya untuk melihat kondisi organ-organ pada janin dan plasenta serta kelainan yang mungkin terjadi

- Tiga kali pada trimester terakhir hingga mendekati kelahiran. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau tumbuh kembang janin serta menentukan rencana persalinan.

Tetap Menyusui
Secara terpisah, dr Meutia Ayuputeri Kumaheri, M.Res, IBLCC, CIMI mengatakan menyusui ialah kebutuhan eksklusif bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.

ASI memberikan kecukupan dan kelengkapan nutrisi serta perlindungan terhadap berbagai penyakit.

Ia menjelaskan, sampai Oktober 2020, virus SARS-COV2 belum ditemukan terdeteksi pada ASI.

Para peneliti terus-menerus melakukan penelitian dan melakukan telaah lebih lanjut terhadap ibu hamil dan menyusui yang terkonfimasi Covid-19.

Namun demikian, penularan virus penyebab sakit pernapasan melalui ASI tergolong rendah.

Sehingga WHO (World Health Organization) tetap beri rekomendasi bagi ibu terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) maupun Covid-19 untuk tetap menyusui.

Seorang ibu yang positif Covid-19 atau yang dicurigai terinfeksi COVID-19 dalam isolasi mandiri dapat menyusui dan menerapkan langkah-langkah berikut ini demi menjamin keamanan bayi dari penularan penyakit:

- Cuci tangan sebelum bersentuhan dengan bayi, peralatan pompa, dan peralatan minum bayi

- Ikuti semua petunjuk cara membersihkan peralatan pompa dan minum bayi

- Gunakan masker wajah saat menyusui bayi

- Ganti masker apabila lembab atau basah

- Segera buang masker sekali pakai setelah tidak digunakan

- Saat memakai dan membuka masker, hindari memegang wajah bagian depan

- Apabila ibu harus dalam perawatan terpisah dengan bayi, cari informasi terkait donor ASI atau orang sehat yang dapat memberikan ASI perah kepada bayi.

- Orang sehat yang merawat dan memberikan ASI perah kepada bayi juga harus menjalankan protokol kesehatan yang sama dengan ibu. Bersihkan area permukaan perabotan di rumah dengan cairan pembersih secara berkala

- Ibu tidak perlu membersihkan kulit payudara secara teratur sebelum menyusui atau perah ASI. Namun demikian, apabila ibu batuk atau bersin mengenai kulit payudara, ibu dapat segera mandi dan membersihkan area kulit payudara dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, sebelum menyusui

- Apabila ibu merasakan gejala-gejala Covid-19 seperti demam, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya, segera konsultasikan ke dokter

- Apabila ibu mengalami keraguan, dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional yang dapat membimbing menyusui dalam kondisi COVID-19

- Pilih fasilitas kesehatan untuk konsultasi dokter atau konsultasi laktasi yang menjalankan protokol kesehatan yang ketat

"Langkah-langkah di atas tak hanya dapat diterapkan pada ibu yang dicurigai atau positif Covid-19. Tapi juga untuk semua ibu menyusui yang sehat"

"Protokol kesehatan yang ketat memang sangat penting diberlakukan di masa pandemi sekarang ini"

"Apabila ibu menyusui menemukan kesulitan dalam kegiatan menyusui, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan konselor atau konsultan laktasi," kata dr Meutia. (trb)

Berita Terkait

News Update