JAKARTA - Hari ini rupiah melemah tembus Rp14.900 per dolar AS, bergerak hingga 0,57%, sebagai dampak dari ketidakpastian di pasar keuangan global. Demikian disampaikan Ekonom Permata Bank Josua Pardede yang dihubungi di Jakarta, Kamis (24/9).
Josua menegaskan ketidakpastian di pasar keuangan global disebabkan oleh kenaikan tensi politik di AS yang mendorong kekhawatiran tertundanya pemberian stimulus di AS, hingga selesai masa Pemilu di bulan November.
Selain itu, menurutnya, adanya kemungkinan bahwa beberapa negara maju akan meberlakukan kembali restriksi sosialnya, seperti negara Inggris, dalam rangka menghambat penyebaran COVID-19.
"Akibat ketidakpastian global ini, seluruh mata uang negara Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS, kecuali Yen, yang memang merupakan mata uang safe haven (aman)," terang Josua.
Dia menambahkan tidak hanya dari isu global, dari sisi domestik, pelemahan rupiah masih didorong oleh sentimen investor terkait potensi resesi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2020.
"Ini berdasarkan pernyataan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani pada hari Selasa yang lalu. Ketidakpastian ini juga berimbas pada pasar saham global," Josua menjelaskan. (johara/tha)
.jpeg)
