Baru 13 Persen Pelaku UMKM di RI yang Melek Digital

Selasa 01 Sep 2020, 22:01 WIB
Nota Kesepahaman KemenkopUKM dengan Grab Indonesia secara Daring. (ist)

Nota Kesepahaman KemenkopUKM dengan Grab Indonesia secara Daring. (ist)

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menggandeng aplikas Grab Indonesia dalam mempercepat program transformasi digital Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, UMKM di RI yang sudah melek digital baru sekitar 13% dari total 64 juta, atau sekitar 8 juta UMKM.

"Jelas itu bukan pekerjaan mudah dan pemerintah tidak bisa melakukan itu sendiri. Artinya, kita harus bersinergi dengan pelaku platform digital," kata Menteri dalam siaran Pers KemenkopUKM di Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Teten melanjutkan, dalam hal ini pemerintah akan lebih banyak membantu dari segi ekosistem dan penyediaan infrastruktur untuk mendukung digitalisasi ekonomi.

"Karena, yang dibutuhkan UMKM itu tidak hanya edukasi, kurasi, dan inkubasi saja. Lebih dari itu, UMKM butuh on-boarding di platform digital. Pelatihan yang dijalankan KemenkopUKM harus terintegrasi dengan ekosistem digital agar hasilnya lebih terukur," jelasnya.

Baca JugaBI: UMKM Indonesia Siap Memasuki Ekosistem Digital.

Menurut Teten, digitalisasi terbilang penting karena UMKM banyak yang tidak memiliki tempat berjualan di lokasi strategis.

"Jadi, ketika terhubung dengan platform digital, maka UMKM akan memiliki akses pasar yang lebih luas," imbuh Teten.

Sementara itu Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenady mengatakan, MoU ini akan menjadi payung dari sejumlah program yang akan dijalankan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan meringankan beban UMKM terdampak Covid-19.

"Kami juga mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Beli Kreatif Lokal dengan membantu UMKM on-boarding ke platform Grab. Kita sudah menyambut sekitar 170 ribu UMKM dan 32 ribu pedagang tradisional di platform kami," kata Neneng. (adji/tha)


News Update